Liputan6.com, Jakarta Direktur Muda Komunikasi Politik TPN, Pangeran Siahaan, mengatakan calon presiden Ganjar Pranowo tampil begitu optimal saat menjalani Debat Ketiga Pemilu 2024.
"Ketika dua capres lain sibuk menyerang hal-hal personal satu sama lain, Ganjar menjadi capres satu-satunya yang berhasil menyampaikan isi kepala dan program secara jelas dan terukur," kata Pangeran dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).
Advertisement
Menurut dia, Ganjar memperlihatkan bahwa dirinya menguasai betul masalah hankam, geopolitik, hubungan internasional, hingga globalisasi di tataran konseptual maupun empiris.
"Walau dibatasi waktu, pernyataan Ganjar soal revitalisasi ASEAN begitu lugas dan clear. Memperlihatkan beliau paham betul bahwa problem kawasan selama ini tidak produktif karena proses pengambilan keputusannya berlandaskan konsensus yang dilatari oleh prinsip non-intervensi," jelas Juru Bicara di TPN Ganjar-Mahfud.
"Di sisi lain, Ganjar juga paham bagaimana seharusnya perangkat seperti Forkopimda perlu dilibatkan dalam menata tumpang tindihnya institusi pertahanan dan kemanan. Jawaban seperti ini tidak mungkin keluar jika pengalaman seorang capres tidak mumpuni," tukas Pangeran.
Pangeran juga mengapresiasi Ganjar yang menempatkan ruang debat sebagai sarana penyaluran informasi pada pemilih.
"Maka ketika ada ajakan untuk buka-bukaan data di ruang lain, penolakan dari Ganjar adalah tindakan yang tepat. Sebab, hal itu akan mendegradasi esensi debat capres dari KPU yang bertujuan untuk membantu pemilih dalam menentukan pilihan," jelasnya.
"Ganjar paham betul bahwa pemilu adalah saat di mana masyarakat bisa menghentikan pejabat atau politisi yang tidak kapabel, maka keterbukaan menjadi kunci dan menggunakan sarana yang disediakan oleh penyelenggara pemilu adalah komitmen pada semangat itu," sambungnya.
Senada, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku puas dengan penampilan Ganjar Pranowo.
Menurut dia, Ganjar berhasil menyampaikan fakta dan data terkait tema debat semalam.
"Saya puas sekali dengan apa yang diperdebatkan. Semua pertanyaan dan jawaban Pak Ganjar sangat sempurna sekali ya, tanpa satu pun tertinggal dari makna debat kali ini,” ujar Mardiono.
Pria yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) ini menilai, Ganjar memiliki pemahaman yang baik. Apalagi dengan bantuan pasangannya, Mahfud Md maka
Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik di Indonesia bisa terus dijaga keadaulatannya.
"Karena Pak Ganjar berbicara berdasarkan data yang dia miliki, juga Cawapresnya Pak Mahfud yang juga seorang Menko Polhukam tentu disupport juga dan rangkuman datanya bisa dimiliki, sehingga menjadi sangatlah sempurna," optimis Mardiono.
Dapat Menilai
Mardiono berharap lewat debat kali ini masyarakat dapat menilai dan memberikan keputusan untuk memilih pasangan Capres dan Cawapres yang terbaik.
Dia pun percaya, ketika Ganjar dan Mahfud diberikan amanah maka rakyat bisa membuktikan segala hal yang disampaikan keduanya saat debat publik.
“Saya yakin ketika Pak Ganjar dan Pak Mahfud diberi amanah oleh rakyat memimpin Indonesia, apa yang diperdebatkan bisa menjadi bagian program kerja, serta menjalankan perbaikan di dalam pertahanan dan keamanan,” ungkap Mardiono.
“Semoga nanti rakyat Indonesia dapat menilai serta menjadi keputusan untuk memberikan sebuah pilihan,” harap dia menandasi.
Advertisement
Pemikiran Ganjar
Diketahui, salah satu poin dari paparan Ganjar saat debat semalam adalah soal antisipasinya terhadap tarung global antara amerika serkat dan tiongkok Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 itu mengatakan, sistem pertahanan rakyat semesta harus didorong dan dilapisi dengan pertahanan berlapis.
"Dan jadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah satu kesatuan. Kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN menjadi pusat grafitasi baru dan ini bagian antisipasi terhadap tarung global antara amerika serkat dan tiongkok" kata Ganjar dalam penyampaian visi misi debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Dia mengatakan, pertahanan Indonesia mesti masuk 5.0 dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata cyber, sensor kuatum dan senjata otonom
"Hal itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenhan 1 sampai 2 persen dari PDB," kata Ganjar.