Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk menanam cabai, tomat serta sayuran lainnya secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing.
"Cabai dan tomat itu ya nanem sendiri. Itu kan mudah untuk ditanam di rumah masing-masing, dari dulu cabai itu kan naik turun harganya karena musiman," kata Jokowi saat berdialog dengan masyarakat di Gudang Bulog Serang, Drangong, Kota Serang, Banten melansir Antara, Senin (8/1/2024).
Advertisement
Jokowi mengatakan menanam sayuran secara mandiri bisa menjadi strategi ketahanan pangan warga di tengah kenaikan harga komoditas tersebut.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa dirinya telah menanam cabai, tomat, kemangi, dan sawi secara mandiri di pekarangan rumah.
"Nanem cabai itu kan di pot juga bisa, di belakang rumah juga bisa. Saya itu nanem cabai di belakang rumah, cabai saya nanem sendiri. Banyak, bukan hanya cabai, kemangi, ada lalapan sawi hijau, saya tanam sendiri," katanya.
Menurut Jokowi, dengan melakukan tanam secara mandiri, masyarakat tidak merasa khawatir saat ada kenaikan harga komoditas cabai dan sayuran lainnya.
"Kalau ada kenaikan apa pun kan santai. Cabai (harganya) naik ya silakan, di belakang rumah juga ada cabai, tinggal ambil," katanya.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Banten, di antaranya dalam rangka menyalurkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah di Dudang Bulog Serang, Drangong, Kota Serang, Banten.
Harga Pangan
Indeks harga pangan dunia di tahun 2023 berakhir sekitar 10 persen di bawah tingkat di periode tahun 2022, dengan nilai pada bulan Desember juga turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan ini membantu meredakan kekhawatiran terhadap inflasi harga pangan global.
Mengutip The Straits Times, Senin (8/1/2024) indeks harga Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yang melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global, rata-rata mencapai 118,5 poin pada Desember 2023.
Angka tersebut menandai penurunan 1,5 persen dari bulan November 2023 dan 10,1 persen di bawah level pada Desember 2022.
Pada tahun 2023 secara keseluruhan, indeks tersebut rata-rata berada pada angka 13,7 persen di bawah tingkat tahun sebelumnya, dan hanya harga gula yang lebih tinggi pada periode tersebut.
Namun, indeks harga gula FAO turun 16,6 persen pada Desember 2023 dibandingkan bulan November.
“Hal ini terutama didorong oleh tingginya laju produksi di Brasil, serta berkurangnya penggunaan tebu untuk produksi etanol di India”, kata FAO dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Komoditas Lainnya
Sementara itu, indeks harga sereal FAO naik 1,5 persen pada Desember 2023 dibandingkan bulan November, karena harga gandum, jagung, beras dan jelai semuanya naik di tengah terhambatnya pengiriman dari negara-negara pengekspor utama.
Namun secara keseluruhan, harga sereal berada 15,4 persen di bawah rata-rata tahun 2022 karena pasar memiliki pasokan yang baik, kecuali beras.
Penurunan harga terbesar terjadi pada minyak nabati, dengan indeks harga merosot 1,4 persen pada Desember 2023 dibandingkan bulan November dan penurunan signifikan sebesar 32,7 persen untuk tahun ini secara keseluruhan.
Adapun harga daging FAO yang juga turun 1 persen pada Desember dibandingkan bulan November 2023, dan turun 1,8 persen year-on-year, sedangkan indeks harga harian bulan Desember naik 1,6 persen namun turun 16,1 persen dari tahun sebelumnya.