Cara Berkendara Aman Cegah Rem Motor Matik Panas dan Blong saat Turunan Panjang

Saat harus melintasi rute dengan banyak turunan panjang, pengendara skuter matik alias skutik memang harus lebih waspada

oleh Arief Aszhari diperbarui 09 Jan 2024, 06:11 WIB
Rombongan touring new Honda ADV160 yang diselenggarakan PT Astra Honda Motor. (AHM)

Liputan6.com, Jakarta - Saat harus melintasi rute dengan banyak turunan panjang, pengendara skuter matik alias skutik harus lebih waspada. Sebab, sistem pengereman untuk jenis roda dua tersebut rawan blong karena ditekan terus-menerus dan panas berlebih akibat gesekan antara cakram dan kampas rem.

Sepeda motor jenis matik memang hanya bergantung kepada rem untuk memperlambat laju kendaraan, dan tidak ada engine break seperti jenis transmisi manual. Jika panas berlebih sudah terjadi, maka minyak rem pun akan mendidih, dan menyebabkan angin palsu yang jadi penyebab rem blong.

Untuk menghindari kejadian tersebut terjadi, ada beberapa cara berkendara bagi pengguna skutik saat menghadapi jalanan dengan turunan yang panjang. Berdasarkan keterangan dari laman resmi Wahana Honda, berikut cara berkendara menghindari rem blong di motor matik:

  1. Gunakalah rem secara bergantian antara rem depan dan belakang, tujuannya untuk mengurangi risiko rem blong bersamaan.
  2. Jika salah satu rem terasa blong, sebaiknya segera menepi untuk mendinginkan piringan cakram dan kaliper, tunggu sampai rem normal Kembali.
  3. Lakukan pendinginan piringan cakram, secara alami saja, alias mengandalkan udara sekitar.
  4. Jangan pernah menyiramkan air saat cakram dalam kondisi panas, karena akan membuat cakram jadi bengkok.
  5. Engine brake di motor matic sangat kecil. Dan bekerja saat kecepatan tinggi ke rendah. Penggunaannya jadi kurang efektif karena harus membuka hanya sedikit putaran gas.
  6. Sebaiknya tutup putaran gas, agar motor tidak malah tambah laju.
  7. Selalu ambil lajur kiri, agar mudah mencar jalur penyelamatan jika terjadi rem blong.

Kenali Tanda-Tanda Busi Sepeda Motor Mulai Soak

Sistem pendingin motor berupa radiator, kini tidak hanya terdapat di model sport saja tapi juga skuter matik. Bahkan, banyak roda dua transmisi otomatis terlebih keluaran terbaru, sudah menggunakan radiator ini.

Namun, dalam praktik sehari-hari, memang masih banyak pemilik kuda besi yang acuh terhadap perawatan radiator itu sendiri. Banyak yang membiarkan coolant atau air radiator tak pernah diganti dalam jangka waktu yang lama.

Padahal, dengan coolant atau air radiator tidak diganti bisa menimbulkan efek negatif, salah satunya adalah overheat.

Berikut, dilansir laman Wahana Honda, apa saja dampak yang bakal terjadi jika malas mengganti air radiator:

Yang paling sering terjadi, adalah motor akan lebih mudah mengalami overheating mesin. Karena seiring pemakaian coolant, akan mengalami penurunan kualitas dan membuat proses pendinginan mesin jadi terhambat.

Kedua, temperatur mesin yang naik membuat komponen mesin jadi mengalami kerusakan. Lalu, munculnya kotoran dan karat di saluran air radiator, gara-gara air radiator sudah melampaui titik jenuh sehingga kandungannya sudah tidak bagus.Jika kotoran dibiarkan bisa menyumbat jalur air radiator yang ada di mesin motor. Sirkulasi yang tersumbat itu berbahaya, dan efeknya bikin overheat juga.

Sebagai informasi, untuk menjaga kenyamanan berkendara, sebisa mungkin coolant diganti minimal setiap satu tahun sekali.


Infografis Motor Listrik

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya