Respons Mentan Food Estate Disinggung di Debat Capres 2024: Pertanian Itu Bukan untuk Diperdebatkan

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berkolaborasi dalam food estate atau lumbung pangan lahan jagung di Kalimantan Tengah.

oleh Tim Bisnis diperbarui 08 Jan 2024, 22:09 WIB
Mentan Andi Amran saat meninjau lokasi food estate berupa tanaman jagung di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Senin (11/12)/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut program lumbung pangan atau food estate bukanlah hal yang perlu diperdebatkan, terlebih sudah ada keberhasilan pada program tersebut.

"Pertanian itu bukan untuk diperdebatkan, kemarin 600 hektare itu kita sudah tanami jagung berhasil kan, singkong juga," ujar Amran melansir Antara di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berkolaborasi dalam food estate atau lumbung pangan lahan jagung seluas 600 hektare di kawasan Food Estate Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Menurut Amran, food estate merupakan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan jagung nasional, sehingga tak perlu diributkan atau diperdebatkan secara luas.

"Siapapun yang memperdebatkan pertanian, itu bukan untuk diperdebatkan tapi dikerjakan. Buktinya jagung sudah, umurnya dua bulan, seumur jabatan saya, sekarang tumbuh subur," katanya.

Food estate nantinya akan dijadikan sebagai sentra dan berkekuatan besar bagi cadangan pangan Indonesia, terutama dalam mengantisipasi kepadatan jumlah penduduk yang terus meningkat.

Program ini merupakan salah satu kebijakan yang masuk dalam Program Strategis Nasional 2020-2024. Food estate mengembangkan sejumlah komoditas yaitu cabai, padi, singkong, jagung, kacang tanah, hingga kentang.

Pelaksanaan program yang digagas Presiden Joko Widodo itu tersebar di sejumlah wilayah di antaranya Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua.

Dalam pelaksanaannya, masing-masing wilayah lumbung pangan mengembangkan komoditas yang berbeda-beda. Lumbung pangan di Sumba Tengah, misalnya, difokuskan pada pengembangan komoditas padi dan jagung.


Debat Capres 2024, Anies Baswedan: Food Estate Menguntungkan Kroni, Merusak Lingkungan

Calon presiden nomor 1 Anies Baswedan saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal anggaran pertahanan yang cukup tinggi hingga Rp 700 triliun. Hanya saja, Anies Baswedan mengantongi data ironi dibalik tingginya anggaran tersebut.

Beberapa hal disinggung oleh Anies. Misalnya, soal kepemilikan rumah dinas dari aparat tentara di Indonesia, sementara pimpinan Kementerian Pertahanan menguasai lahan dengan luasan yang fantastis. Tak cuma itu, dia juga menyinggung soal proyek food estate.

"Rp 700 triliun anggaran kementerian pertahanan tidak bsia mempertahankan itu, justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas disaat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," ujar dia dalam Debat Capres, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkap, posisi itu berbanding terbalik dengan harta yang dimiliki oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia mengacu pada pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Prabowo punya lahan seluas lebih dari 340 hektare.

"Sementara menterinya, menurut pak jokowi punya lebih dari 340 hektar tanah di republik ini, ini harus diubah," tegasnya.

 


Proyek Food Estate

Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada sektor lain, Anies turut menyinggung soal proyek Food Estate yang digadang oleh pemerintah. Salah satunya soal food estate singkong yang disebut Anies hanya menguntungkan segelintir orang.

"Tambah lagi food estate singkong yang menguntungkan kroni, merusak lingkungan dan tidak menghasilkan, ini harus diubah," ucap Anies.

"Kami akan memulai dnegan kepemimpinan yang menjunjung tinggi etika, keepemimpinan yang megandalkan data informasi kapasitas yang serius kita ingin republik ini berperan di level global dijaga secara serius untuk rumah tangga secara nasional," beber Capres Anies.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya