Jokowi Sebut Debat Capres Ketiga Tak Edukatif, PDIP Minta Lihat Penilaian Publik di Media Massa dan Sosial

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi soal pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menganggap debat kandidat pada Minggu 7 Januari 2024 tidak mengedukasi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Jan 2024, 21:57 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato politik saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan (PDIP) hari ini, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi soal pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menganggap debat kandidat pada Minggu 7 Januari 2024 tidak mengedukasi.

Dia menyebut publik hingga media sosial justru menilai debat mengalami peningkatan.

"Dari media, baik sosial media dan media mainstream, debat menunjukkan suatu peningkatan kualitas. Misalnya, kita lihat, apakah puas, kemudian bagaimana penilaian kandidat, saya kira Presiden Jokowi akan mengikuti," kata Hasto dalam keteranganya, Senin (8/1/2024).

Namun, Hasto merasa sependapat dengan keinginan Jokowi agar pelaksanaan debat Capres 2024 ke depan bisa lebih baik dari sawala sebelumnya.

"Tetapi, kami juga sependapat bahwa ke depan debat harus ditingkatkan kualitasnya sebagaimana Bapak Presiden sampaikan," kata dia.

"Bagaimana cara agar debat berkualitas dan ada edukasi? Maka kita harus membuka satu sesi untuk memberikan suatu peluang di dalam pengertian penyampaian gagasan yang sebenar-benarnya," lanjut Hasto.

Meski demikian, Hasto di sisi lain berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu bisa memperhatikan pernyataan Jokowi agar pelaksanaan sawala kandidat pilpres 2024 diperbaiki ke depan.

"Jadi, apa yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, oleh KPU selaku penyelenggara pemilu harus ditangkap dengan sebaik-baiknya, agar ke depan fungsi edukasi ini dan penajaman gagasan juga bisa ditingkatkan sebaik-baiknya," kata dia.


Ingatkan Debat Cawapres

Hasto lantas berbicara pelaksanaan debat keempat kandidat pilpres 2024 yang akan diikuti para cawapres.

Dia berharap perbaikan sawala antara kandidat sudah terjadi tanpa muncul pertanyaan bernuansa singkatan.

"Pada 21 Januari akan dilakukan debat antara cawapres. Nah, harapan Pak Jokowi kami harapkan bisa betul-betul diwujudkan nanti, fungsi edukasi itu bisa dilakukan, sehingga tidak ada lagi pertanyaan singkatan-singkatan, karena rakyat yang jadi orientasi dalam debat itu," kata dia.


Pernyataan Jokowi

Sebelumnya, Jokowi menganggap debat ketiga kandidat pilpres 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal.

Menurut dia, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi. Bukan personal.

"Saling menyerang enggak apa-apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi kepada awak media di Serang, Banten, Senin ini.

Jokowi juga menyarankan ada perbaikan format debat agar pelaksanaan sawala kandidat pilpres selanjutnya bisa memuat sisi edukatif.

"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya