Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 9 Januari 2023: Waspada Hujan Petir di sebagian Wilayah Siang Nanti

Memasuki siang nanti, BMKG mengungkap hujan petir akan membayangi wilayah Serang, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Mataram, Padang serta Palembang.

oleh Maria Flora diperbarui 09 Jan 2024, 07:15 WIB
Warga menerjang hujan deras di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (9/12/2022). Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut pihaknya akan mengkaji penerapan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), hal ini berkaitan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang potensi cuaca ekstrem pada penghujung 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian wilayah Indonesia berpotensi hujan dibarengi petir hari ini, Selasa (9/1/2023). Untuk pagi kondisi cuaca tersebut dilaporkan bakal terjadi di wilayah Tanjung Pinang. 

Sementara, Jambi berkabut, sedangkan Banjarmasin, Palangkaraya, Tarakan, Pekanbaru turun hujan intensitas ringan. 

Memasuki siang nanti, BMKG mengungkap hujan petir akan membayangi wilayah Serang, Yogyakarta, Pontianak, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Mataram, Padang serta Palembang. Sedangkan langit berawan tebal diprediksi akan menyelimuti Pekanbaru. 

Beranjak malam, hujan petir diperkirakan akan terjadi di Kota Jambi. Sementara, hujan turun di wilayah Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Palangkaraya, Ternate, Manokwari, Padang serta Medan. 

Sedangkan sejumlah kota lainnya di Indonesia diprediksi berawan, seperti di wlayah Denpasar, Serang, Semarang, Pontianak, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Mataram, Kupang, Mamuju, Makassar, Kendari, dan Manado. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan  Cerah  Cerah
 Denpasar  Berawan  Berawan  Berawan
 Serang  Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Bengkulu  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Yogyakarta  Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Gorontalo  Cerah  Hujan Ringan  Cerah Berawan
Jambi Kabut Hujan Ringan Hujan Petir
Bandung Cerah Berawan Hujan Sedang Hujan Ringan
Semarang Berawan Hujan Sedang Berawan
Surabaya  Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Pontianak Berawan Hujan Petir Berawan
Banjarmasin Hujan Ringan Hujan Petir Hujan Ringan
Palangkaraya Hujan Ringan Hujan Ringan Hujan Ringan
Samarinda  Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Tarakan Hujan Ringan Cerah Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Cerah Berawan Hujan Sedang Cerah Berawan
Tanjung Pinang Hujan Petir Hujan Petir Berawan
Bandar Lampung Berawan Hujan Petir Berawan
Ambon Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Ternate  Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan
Mataram Berawan Hujan Petir Berawan
Kupang Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Kota Jayapura Berawan Tebal Hujan Sedang Berawan Tebal
 Manokwari  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
Pekanbaru Hujan Ringan Berawan Tebal Hujan Petir
Mamuju Berawan Berawan Berawan
Makassar Berawan Hujan Ringan Berawan
Kendari Berawan Hujan Ringan Berawan
 Manado  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
Padang Cerah Berawan Hujan Petir Hujan Sedang
Palembang Berawan Hujan Petir Hujan Petir
Medan  Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan

Awas Cuaca Ekstrem di Jabar, Cek Wilayah Rawan Ini

Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, menerbitkan imbauan kepada masyarakat soal peluang terjadinya cuaca ekstrem pada 6-7 Januari 2024.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, potensi cuaca ekstrem tersebut berupa puting beliung, hujan lebat disertai kilat dan petir, hujan es, dan sejenisnya.

"Biasanya terjadi pada musim hujan dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin serta dampak kerusakan lainnya," ujar Rahayu dalam keterangan tertulisnya kepada Liputan6.com, Bandung, 5 Januari 2024. 

Rahayu menerangkan sebanyak 12 daerah di Jawa Barat harus mewaspadai dampak banjir atau banjir bandang, berlaku tanggal 6 Januari 2024 berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF).

Diantaranya adalah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Kabupaten Bandung, Garut, Subang, Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, Majalengka, Sumedang, Tasikmalaya, dan Pangandaran.

"Data ini berlaku tanggal 6 Januari 2024 pukul 07.00 WIB sampai dengan 7 Januari 2024 pukul 07.00 WIB," kata Rahayu.

Rahayu menambahkan prakiraan cuaca pada 7 Januari 2024 masih terdapat 12 daerah yang harus meningkatkan kewaspadaannya terkait potensi terjadinya banjir dan banjir bandang.Daerah itu meliputi Sukabumi, Kota Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, Garut, Sumedang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Subang, Majalengka, Kuningan dan Pangandaran.

"Dampak yang berpeluang terjadi pada 6-7 Januari 2024 adalah jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi, terjadi longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, volume aliran sungai meningkat dan aliran banjir berbahaya mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah," jelas Rahayu.

Selain itu, ancaman terhadap kesehatan manusia juga meningkat, seperti batuk dan pilek. Bagi yang sedang beraktifitas di luar ruangan, apabila terjadi cuaca ekstrim seperti hujan lebat dan atau angin kencang disertai kilat atau petir, untuk segera menepi dan berlindung, menjauhi tebing jika berada di wilayah yang berbukit.


Potensi Pertumbuhan Awan Hujan

Kenderaan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang untuk berbagai wilayah di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Prakiraan cuaca pada 6-7 Januari 2024 secara umum untuk skala global, nilai SOI, IOD, dan Nino tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Saat ini MJO aktif pada kuadran 2 (Indian Ocean), menunjukkan kondisi yang tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

"Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprakirakan aktif di wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Kalbar bagian selatan, Maluku bag timur, dan Papua dalam sepekan ke depan," kata Rahayu.

Sementara itu gelombang atmosfer Kelvin juga aktif di sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi bagian Utara dan Tengah, dan Papua hingga sepekan ke depan.

Sehingga sebut Rahayu, faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.

"Sirkulasi Siklonik terpantau di Perairan barat Kalimantan Barat dan Papua yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Laut China Selatan, Papua bagian utara dan tengah," ucap Rahayu.

Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dari perairan selatan Kepulauan Bangka Belitung, Laut Filipina, Samudera Hindia barat daya Sumatera dan Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Sedangkan daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada di Laut Cina Selatan barat Kalimantan Barat, dari laut bana hingga NTT, Pulau Jawa dan Perairan barat Bengkulu.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik, dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya