Paus Fransiskus Tetap Haramkan Praktik Ibu Pengganti, Disebutnya Menyedihkan dan Mengeksploitasi Perempuan

Selain melarang praktik ibu pengganti, Paus Fransiskus menolak aborsi yang diibaratkannya seperti mempekerjakan 'pembunuh bayaran untuk memecahkan masalah'.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 09 Jan 2024, 08:00 WIB
Paus Fransiskus berdoa saat merayakan Misa Malam Natal, di Basilika Santo Petrus, di Vatikan, Jumat (24/12/2021). Paus Fransiskus merayakan Misa Malam Natal di hadapan sekitar 1.500 orang di Basilika Santo Petrus. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Liputan6.com, Jakarta - Paus Fransiskus melarang penggunaan ibu pengganti secara universal. Dia menyebut praktik tersebut 'menyedihkan' dalam pidatonya di Kota Vatikan pada Senin, 8 Januari 2024.

"Saya memandang menyedihkan praktik yang disebut sebagai ibu pengganti, yang merupakan pelanggaran berat terhadap martabat perempuan dan anak, berdasarkan eksploitasi situasi kebutuhan materi ibu," kata Paus. "Seorang anak selalu merupakan anugerah dan tidak pernah menjadi dasar kontrak komersial."

Paus Fransiskus berharap komunitas internasional akan berupaya untuk 'melarang praktik ini secara universal'. "Dalam setiap keberadaannya, kehidupan manusia harus dilestarikan dan dipertahankan," imbuhnya, dilansir dari CNN, Selasa (9/1/2024).

 

Gereja Katolik sejak lama menentang praktik ibu pengganti, begitu pula dengan fertilisasi in vitro alias bayi tabung, karena merendahkan konsepsi dan membuang beberapa embrio, yang dinilai sama saja dengan dengan aborsi. Pada 2022, Paus Fransiskus sempat menyampaikan ibu pengganti tak berbeda dengan 'praktik rahim sewaan' yang tidak manusiawi dan semakin meluas.

Ia menyebut korbannya hampir selalu perempuan miskin yang dieksploitasi, sedangkan anak-anak diperlakukan sebagai komoditas. Dia juga tegas menolak aborsi yang diibaratkannya seperti mempekerjakan 'pembunuh bayaran untuk memecahkan masalah'.

Dalam pidatonya kemarin, Paus Fransiskus juga mengatakan, "dengan penyesalan, terutama di negara-negara Barat, terus menyebarnya budaya kematian, yang atas nama belas kasihan palsu membuang anak-anak, orang tua dan orang sakit."

Praktik ibu pengganti dilarang di Italia dan sejumlah negara lain. Sementara, Inggris mengambil pendekatan moderat, yakni mengizinkan dengan batasan tertentu dan melarang praktik ibu pengganti komersial. Sedangkan, aturan hukum ibu pengganti di Amerika Serikat bervariasi antar-negara bagian.

 

 


Khloe Kardashian Merasa Bersalah

Khloe Kardashian. (Instagram/ khloekardashian)

Salah seorang selebriti yang menggunakan jasa ibu pengganti adalah Khloe Kardashian untuk melahirkan anak keduanya, Tatum. Setelah anaknya berusia sembilan bulan, ia membuat pengakuan serius.

Adik Kourtney Kardashian ini mengaku merasa bersalah telah menggunakan rahim ibu pengganti. Dilansir dari People, Selasa, 30 Mei 2023, Khloe mengatakan dalam premiere dari The Kardashians musim ketiga, "Aku secara umum kaget dengan pengalaman ini," kata Khloe.

Ia melanjutkan dengan menggunakan kiasan, bahwa ia mengesampingkan perasaan ini selama ibu pengganti itu hamil. Namun rasa bersalah ini muncul di hati wanita 38 tahun tersebut, begitu si kecil Tatum lahir.

"Saat aku pergi ke rumah sakit, untuk pertamanya aku benar-benar merasakannya, dan ini bukan tentang si bayi," kata dia.

Khloe merasa bersalah karena memisahkan sang ibu pengganti dengan anak yang baru saja ia lahirkan. "Aku merasa sangat bersalah karena wanita ini baru saja melahirkan bayiku, lalu aku mengambil bayinya dan pergi ke ruangan lain, memisahkan mereka," kata dia.

Menurut Khloe, peristiwa ini jadi terasa begitu transaksional. Ia berharap orang-orang akan lebih terbuka dengan perbedaan yang muncul saat bekerja sama dengan ibu pengganti. "Bukan berarti ini jelek—ini hebat, tapi sangat berbeda," kata dia.


Alasan Kim Kardashian Gunakan Ibu Pengganti

Kim Kardashian menghadiri Met Gala 2022 di The Metropolitan Museum of Art, New York City, Amerika Serikat, 2 Mei 2022. Banyak netizen kecewa dan menuliskan komentar miring pada Kim Kardashian setelah dianggap merusak gaun Marilyn Monroe. (Dimitrios Kambouris/Getty Images for The Met Museum/Vogue/AFP)

Selain merasa bersalah, Khloe juga mengaku lebih sulit menjalin ikatan dengan anak keduanya. Itu deda dengan True, anak sulungnya yang kini berusia lima tahun.

"Ini enggak masuk akal," kata dia. "Kim bilang dia gampang, tapi menurutku enggak begitu," kata dia.

Sebelum Khloe, Kim Kardashian lebih dulu menggunakan ibu pengganti untuk melahirkan anak ketiga dan keempatnya. Anak ketiganya, Chicago, lahir dari rahim ibu pengganti pada Senin, 15 Januari 2018, pada pukul 12.47 ini hari. Ia lahir dengan berat sekitar 3,4 kilogram di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.

Selanjutnya, Kim juga mendapatkan anak bungsunya yang berjenis kelamin laki-laki pada Sabtu, 11 Mei 2019. Anak itu dinamai Psalm. Ia mengaku menggunakan ibu pengganti karena sebelumnya mengalami dua kehamilan berisiko. Kim mengalami pre-eklampsia saat mengandung North, dan kesulitan melahirkan pada anak keduanya, Saint West.

"Saya sangat bersyukur atas teknologi modern dan ini bahkan sangat mungkin terjadi. Ini bukan untuk semua orang, tapi saya benar-benar menyukai gestational carrier dan ini adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki," ujar Kim Kardashian dalam podcast bersama Laura Wasser.


Langkahnya Diikuti Paris Hilton

Paris Hilton dan Carter Reum memberikan penghormatan kepada Britney Spears di video musik ‘Toxic’ tahun 2003 dengan penampilan Halloween mereka. [@parishilton]

Keinginan menjadi orangtua dengan menggunakan ibu pengganti juga dilakoni Paris Hilton dan suaminya Carter Reum. Dua anaknya, satu laki-laki dan satu perempuan, lahir bukan dari rahimnya sendiri.

Paris mengumumkan kelahiran anak pertama mereka bernama Phoenix pada Januari 2023. Sementara, anak perempuannya yang dinamai London diumumkan pada Jumat, 24 November 2023. Lewat akun TikToknya, Paris membagikan video tengah menggendong anak pertamanya. "I'm a big brother," katanya.

Awal tahun ini, Paris menjelaskan kepada Glamour UK alasannya dan suami memilih menggunakan ibu pengganti untuk memiliki putra mereka. "Saat saya berada di 'The Simple Life', saya harus berada di kamar saat seorang perempuan sedang melahirkan dan itu juga membuat saya trauma," katanya kepada publikasi tersebut.

Pengusaha sekaligus sosialita itu menambahkan, "Tetapi saya sangat menginginkan sebuah keluarga, itu hanya bagian fisik dalam mewujudkannya. Saya sangat takut, melahirkan dan kematian adalah dua hal yang paling membuat saya takut dibandingkan apa pun di dunia ini."

Infografis Sejarah Hari Ibu. Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya