Liputan6.com, Jakarta - Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi tempat rujukan Kementerian Pertanian Timor Leste, belajar pertanian pada kegiatan 'Short Course on Agricultural Machinery and Manufacturing Technology' pada 6-20 Januari 2024.
Keikutsertaan Kementerian Pertanian Timor Leste menunjukkan jika kualitas PEPI semakin diakui dunia internasional.
Advertisement
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, sebagai pendidikan vokasi, enjiniring pertanian dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan kompetensi peserta didik dalam bidang enjiniring dan teknologi pertanian.
"Pendidikan tinggi vokasi di bidang enjiniring pertanian dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga teknis yang terampil di bidang alat dan mesin pertanian, tata air pertanian dan pengolahan hasil pertanian secara khusus dan pada bidang pertanian secara umum," kata Amran, Senin (8/1/2024).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan, pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi secara optimal dalam mendukung peningkatan SDM dalam dan luar negeri.
Dikatakan Dedi, ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada untuk mendukung peningkatan kualitas SDM pertanian. Di antaranya adalah bimbingan teknis, short course, pemberdayaan masyarakat, student exchange, expert exchange, summer school, penelitian terapan, maupun kegiatan-kegiatan lain yang mendukung eksistensi institusi di dalam dan luar negeri.
Tantangan Besar
Menurut Dedi, selain berpegang teguh terhadap visi tersebut, PEPI memiliki tantangan yang sangat besar dengan melakukan pengembangan tugas dan fungsi untuk dapat mendukung pengembangan enjiniring dan teknologi pertanian di dalam dan luar negeri.
Kegiatan yang dilaksanakan saat ini menurut Dedi merupakan kesempatan bagi PEPI untuk membuat portofolio kegiatan internasional. "Kegiatan ini tentunya akan memperkenalkan PEPI di mata internasional," tutur Dedi.
Di sisi lain, Direktur PEPI Muharfiza menjelaskan jika pelatihan ini miliki beberapa tujuan. Di antaranya adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami pentingnya penerapan K3, pemanfaatan alat mesin pertanian, perawatan, perbaikan serta memodifikasi dalam pengelolaan bengkel pertanian.
"Kegiatan ini juga penting untuk menambah wawasan peserta dalam mengetahui fungsi penerapan K3, SOP penggunaan alat mesin pertanian, penggunaan peralatan manufaktur dalam pengelolaan bengkel pertanian," terang Muharfiza.
Selain itu, Muharfiza menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta dalam bidang enjiniring dan teknologi pertanian. Juga untuk meningkatkan kapasitas atau kemampuan peserta dalam melakukan manajemen pengelolaan bengkel pertanian.
Advertisement