Kemendag Genjot Potensi Pasar Pengemasan Minyak Goreng Indonesia di Timur Tengah

Potensi impor perusahaan El Tawheed dari Indonesia mencapai USD 6 juta pada 2024 untuk produk minyak sawit dan turunannya, tuna kaleng, dan sarden kaleng.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Jan 2024, 11:00 WIB
Atase Perdagangan (Atdag) Kairo M. Syahran Bhakti S mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.

Hal ini disampaikan Atase Perdagangan Kairo M Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, pada Rabu 3 Januari bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.

Atase Perdagangan Kairo M Syahran Bhakti S mengatakan, kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaan ekspor dan impor El Tawheed merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.

"Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,” kata Syahran, dalam keterangan Kemendag, Selasa (9/1/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama El Tawheed Khaled Khouly menyampaikan, potensi impor perusahaan El Tawheed dari Indonesia mencapai USD 6 juta pada 2024 untuk produk minyak sawit dan turunannya, tuna kaleng, dan sarden kaleng. Khaled juga menyatakan apresiasinya atas fasilitasi KBRI Kairo selama ini.

Peningkatan Investasi

Dalam pertemuan terpisah, delegasi KBRI Kairo yang dipimpin Wakil Kepala Perwakilan RI/Deputy Chief of Mission (DCM) M. Zaim A. Nasution didampingi M. Syahran Bhakti S, Koordinator Fungsi Ekonomi, dan Sekretaris 2 Fungsi Ekonomi memenuhi undangan pertemuan dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Fayoum Magdi Taha Jaballah.

Kedua belah pihak membahas peluang peningkatan investasi dan bisnis bilateral Indonesia—Mesir.

“KADIN Fayoum menyambut hangat kehadiran delegasi KBRI Kairo. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan banyak rekomendasi untuk kepentingan peningkatan ekonomi dan perdagangan Indonesia—Mesir,” ujar Magdi.

Dalam pertemuan tersebut, Magdi mengemukakan peluang investasi di bidang pariwisata di kawasan wisata Danau Qarun Fayoum. Magdi juga mengutarakan, peluang ekspor-impor produk Mesir dan Indonesia melalui skema imbal dagang antara produk potensial kedua negara.

KADIN Fayoum menawarkan temu bisnis dan pameran produk Indonesia skala menengah di Mesir dan juga meminta informasi pameran produk di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar eksportir Mesir dapat memasarkan produknya di Indonesia.

 


Perusahaan Listrik Indonesia-Mesir Sepakat Kembangkan Proyek Smart Meter

PLN sepakat dengan Elsewedy Electric, perusahaan listrik asal Mesir, untuk mengembangkan teknologi smart grid yang bisa mengintegrasikan sistem kelistrikan, menghubungkan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik dan menjadi solusi intermitensi pada pembangkit listrik EBT, seperti angin dan surya. (Dok. PLN)

Sebelumnya, pada gelaran COP28 Dubai, PT PLN (Persero) kembali mendapatkan mitra kolaborasi untuk mendukung upaya transisi energi di Indonesia.

PLN sepakat dengan Elsewedy Electric, perusahaan listrik asal Mesir, untuk mengembangkan teknologi smart grid yang bisa mengintegrasikan sistem kelistrikan, menghubungkan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik dan menjadi solusi intermitensi pada pembangkit listrik EBT, seperti angin dan surya.

Selain itu, di sisi hilir, kolaborasi ini mengakselerasi penerapan teknologi smart meter untuk meningkatkan customer experience.

Kerja sama kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman/ Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama CEO Elsewedy Global Ahmed Sadek Elsewedy di sela Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP28 di Dubai, Minggu (3/12).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan salah satu strategi mempercepat peningkatan kapasitas terpasang EBT di Indonesia, diperlukan jaringan transmisi yang kokoh dan fleksibel. Lewat pengembangan proyek smart meter, dari sisi instalasi maupun integrasi, PLN bisa meningkatkan penggunaan listrik EBT, khususnya yang memiliki intermitensi.


Smart Meter Jadi Kunci Utama

PLN sepakat dengan Elsewedy Electric, perusahaan listrik asal Mesir, untuk mengembangkan teknologi smart grid yang bisa mengintegrasikan sistem kelistrikan, menghubungkan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT) ke pusat beban listrik dan menjadi solusi intermitensi pada pembangkit listrik EBT, seperti angin dan surya. (Dok. PLN)

Nantinya, smart meter menjadi kunci utama dalam peningkatan customer experience di era energi bersih ke depan.

"Kami membangun kolaborasi dalam investasi untuk satu tujuan agar sumber daya EBT yang besar sekali di Indonesia ini bisa dimanfaatkan. Tidak ada transisi energi tanpa transmisi. Dengan adanya transmisi yang kokoh maka kita bisa menyediakan affordable green energy ke masyarakat," kata Darmawan.

Darmawan juga tak menampik, kerja sama dengan Elsewedy turut membuka peluang ekspansi bisnis PLN ke kancah global. Pasalnya, selain pengembangan proyek smart meter, keduanya membuka ruang kerja sama proyek energi baru terbarukan di Indonesia, Mesir dan benua Afrika.

"Kami sangat mengapresiasi atas kerja sama yang telah terjalin. Diharapkan, melalui kerja sama ini kita semua akan mempercepat transisi energi dan juga memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan dalam ekspansi bisnis," tambah Darmawan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya