Adhi Kartiko Resmi Tercatat di Bursa, Simak Kinerja Keuangannya

Pada perdagangan perdananya, saham Adhi Kartiko Pratama atau NICE terpantau berada pada posisi 474, atau naik 8,22 persen dari harga IPO 438 per lembar, sesaat setelah jam perdagangan dibuka.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jan 2024, 11:28 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk mulai tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada hari ini, Selasa 9 Januari 2024 dengan kode NICE.

Pada perdagangan perdananya, saham Adhi Kartiko Pratama atau NICE terpantau berada pada posisi 474, atau naik 8,22 persen dari harga IPO 438 per lembar, sesaat setelah jam perdagangan dibuka.

Frekuensi perdagangan saham NICE tercatat sebanyak 2.135 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 139.885 lembar senilai Rp 6,58 miliar.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan, perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-3 di Bursa tahun ini, dan menjadi perusahaan tercatat saham ke-906 di Bursa pada saat ini.

"Dengan resmi jadi perusahaan publik, perseroan jadi perusahaan yang naik kelas. Pencapaian ini memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, namun tentu disertai tanggung jawab yang besar," tutur Iman.

Melansir prospektus IPO, perseroan membukukan penjualan Rp 378,56 miliar pada 30 Juni 2023. Raihan itu susut 11,51 persen dibandingkan penjualan. per 30 Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 427,8 miliar.

Sementara penjualan turun, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 311,7 miliar pada Juni 2023 dibandingkan Rp 308,37 miliar pada Juni 2022. Alhasil, laba kotor perseroan tergerus 44,02 persen menjadi Rp 66,86 miliar dari Rp 119,43 miliar pada Juni 2022.

Dari raihan itu, setelah dikurangi beban lainnya dna pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 40,55 miliar. Laba itu turun 48,10 persen dibandingkan raihan laba per Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 78,13 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni tercatat sebesar Rp 265,72 miliar, turun 6,26 persen dibandingkan posisi akhir 2022 yang tercatat sebesar Rp 283,45 miliar.

Liabilitas per Juni 2023 turun 24,91 persen menjadi Rp 146,68 miliar dari Rp 195,35 miliar pada Desember 2022. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Juni 2023 naik 35,11 persen menjadi Rp 119,04 miliar dari Rp 88,1 miliar pada akhir 2022.


Oversubscribed

Ilustrasi IPO. Foto: Freepik/Rawpixel

Direktur Utama PT Adhi Kartiko Pratama Tbk, Stevano Rizki Adranacus mengapresiasi seluruh pihak yang membantu kelancaran proses IPO.

"Kami apresiasi kepercayaan dan dukungan investor, baik investor strategis, LXI, investor institusi, maupun masyarakat yang berpartisipasi pada IPO AKP sehingga berhasil tercapainya oversubscribed sebanyak 15,72 kali," kata Stevano.

Informasi saja, perseroan menawarkan 1.216.404.000 lembar saham dalam rangka IPO. Harga penawaran yakni Rp 438 per lembar, sehingga nilai IPO NICE adalah Rp 532,78 miliar.

Saham NICE juga telah mendapatkan penetapan sebagai efek syariah oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-89/PM.02/2023 tentang Penetapan Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk sebagai Efek Syariah.

"IPO perseroan sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung rencana panjang Indonesia terkait hilirisasi nikel dan kami juga akan berpartisipasi dalam inisiatif global terkait ESG," imbuh Stevano.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya