Liputan6.com, Jakarta Bisma Karisma, sosok yang dikenal sebagai musisi dan mantan personel band Smash, membagikan kisah mengerikan saat menjadi korban kekerasan geng motor pada tahun 2007. Pengalaman traumatis itu mencakup serangan brutal yang hampir membuatnya kehilangan jari dan tangannya terancam diamputasi.
Dalam wawancaranya dengan Volix Media pada Selasa (9/1/2024), Bisma menceritakan bahwa insiden tersebut terjadi setelah dia mengantar ibunya dan hendak kembali untuk menyelesaikan tugas menjelang Ujian Nasional (UN).
Advertisement
Saat itu, Bandung dilanda gelombang kekerasan dari oknum geng motor yang sembrono menyerang warga sipil.
"(Tahun) 2007 tuh parah banget, pertama kali parah lagi dan ke sipil. Biasanya kan mereka antar geng aja, baru tahun itu tuh (ke warga sipil),” kata Bisma Karisma.
Bulan Puasa
Bisma menyebut bahwa ia menjadi korban saat usai mengantar sang ibunda. Ketika di perjalanan, ia langsung menerima serangan dari gerombolan pelaku yang menumpangi sekitar 10 motor.
“Ada mungkin 10 motor. Jadi abis nganterin Nyokap, terus mau cabut ngerjain tugas karena mau UN, itu bulan puasa mau Lebaran," ungkap Bisma.
Advertisement
250 Jahitan
Pada saat itu, Bisma menjadi korban serangan yang begitu brutal. Oknum geng motor mengejarnya dan melakukan serangan membabi buta. Bisma mencoba untuk membela diri, namun akhirnya menjadi korban bacokan yang mengenai tangannya.
"Gue pernah dibacok, habis 250 jahitan di Bandung. Di tangan karena nahan sih sebenernya, karena poin mereka di kepala mau ngebacoknya, karena ketahan sama tangan jadi yang kena tangan," jelasnya.
Luka-Luka
Bisma menjelaskan bahwa kondisinya sangat kritis, dan seharusnya pergelangan tangannya diamputasi. Beberapa jari tangannya mengalami kehilangan, seperti ujung jari telunjuk yang hilang dan jari tengah yang mengalami luka parah. Bahkan, pergelangan tangannya hampir diamputasi karena luka yang hampir mencapai urat nadi.
"Ini harusnya diamputasi segini (pergelangan tangan), karena udah sampai mau ke urat nadi, ini (jari tengah) ngaplek, ini hilang (ujung jari telunjuk), ini (jari manis) hampir putus, makanya pakai pen," ucap Bisma sambil menunjukkan bekas luka.
Advertisement