Jokowi Sebut Data Pertahanan Bukan Toko Kelontong, Ini Respons Anies

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan merespons pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebutkan data pertahanan bukan seperti toko kelontong yang bisa dibuka ke publik.

oleh Tim News diperbarui 09 Jan 2024, 11:59 WIB
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan merespons pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebutkan data pertahanan bukan seperti toko kelontong yang bisa dibuka ke publik.

Saat debat capres 7 Januari 2024, Anies dan Ganjar meminta agar capres nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menyampaikan terkait data pertahanan.

Anies menegaskan, jika data tersebut tak bisa dijelaskan, maka sampaikan saja kepada publik.

"Ya tinggal dijelaskan saja, jelaskan apa yang bisa dibuka, jelaskan apa yang tidak bisa dibuka, sederhana. Ini bisa dibuka ini tidak bisa dibuka, gitu. Simple," kata Anies, kepada wartawan di Gorontalo, dikutip Selasa (9/1/2024).

"Termasuk saya bicara perumahan untuk TNI, rasanya itu bisa dibuka, dan ketika bicara pembelian alutsista bekas, bahkan pembahasannya pun membicarakan harga yang kemahalan, dan ada catatan dari Kemenkeu, kan tidak dibicarakan tentang spesifikasi alatnya," sambungnya.

Dia pun mengibaratkan saat membeli miras. Menurut Anies, dalam keterangan komposisi tak dijelaskan secara rinci kandungan apa saja yang ada di dalam miras. Sehingga, jika data tersebut tak bisa dijelaskan, maka disampaikan bagian mana saja yang bisa dipublikasikan dengan yang rahasia.

"Misalnya mau beli miras kan tidak diceritakan isi miras itu apa, kemudian di dalam miras itu ada komponen-komponen itu apa itu rahasia. Tapi satuan miras kita boleh tahu dong, dan saya rasa di situ diumumkan," tegas dia.

Oleh karena itu, dia meminta agar segala pertanyaan saat debat harus dijawab, sehingga tak berlindung dalam kata rahasia.

"Harus bisa menjawab dan jangan berlindung dalam kerahasian ketika tidak bisa menjelaskan," imbuh Anies.


Jokowi: Data Pertahanan Tak Bisa Dibuka Seperti Toko Kelontong

Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto makan malam bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (6/1/2024). (Tangkapan Layar Instagram @prabowo)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal data pertahanan yang sempat disinggung dalam debat ketiga Pilpres 2024. Jokowi mengatakan tak semua data pertahanan bisa dibuka.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa terbuka tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan," kata Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Jokowi menekankan data pertahanan menyangkut dengan strategi besar negara. Dia lantas menyebut tidak semua bisa dibuka seperti toko kelontong.

"Karena ini menyangkut strategi besar negara, enggak bisa semua dibuka kayak toko kelontong enggak bisa," pungkasnya.

 


Jokowi Sebut Data Pertahanan Tak Semua Bisa Dibuka, Ganjar: Ada Datanya di Kemenko Polhukam

Calon presiden dengan nomor urut 3, Ganjar Pranowo (tengah) melambaikan tangan saat tiba untuk menghadiri "Deklarasi Kampanye Pemilu Damai" di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin, 27 November 2023. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Sementara itu, Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespon soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal data pertahanan yang tidak bisa semua dibuka seperti 'toko kelontong'.

Ganjar menyebut, dirinya hanya membutuhkan jawaban. Sehingga, jika data tersebut tak bisa dibuka dijawab tak bisa.

Diketahui, Ganjar meminta data pertahanan untuk disampaikan ke publik kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pada saat debat capres, Minggu, 7 Januari 2024.

"Saya butuh jawaban saja, kalau memang tidak bisa kan dia jawab 'tidak bisa dibuka pak'," kata Ganjar, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (8/1/2024).

Sebab, dia menyebut data yang dia paparkan pada saat debat sudah tertera di website Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. "Ada datanya di Kemenkopolhukam, terbuka itu di website," tegas dia.

 

 

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Nomor Urut 18 Parpol Peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya