Salju Lebat Diprediksi Akan Melanda Sejumlah Kota di Korea Selatan, Otoritas Naikan Status Jadi Hati-hati

Peringatan akan turunnya salju lebat dikeluarkan di Korea Selatan bagian tengah pada Selasa (9/1).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Jan 2024, 19:10 WIB
Istana Gyeongbokgung menjadi salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan jika wisata ke Korea Selatan. (Jung Yeon-je / AFP)

Liputan6.com, Seoul - Peringatan akan turunnya salju lebat dikeluarkan di Korea Selatan bagian tengah pada Selasa (9/1).

Pengawasan akan adanya salju lebat diberikan ke wilayah metropolitan, termasuk Seoul, kota pelabuhan barat Incheon dan provinsi Gyeonggi di sekitarnya, serta provinsi Gangwon di timur, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan.

Peringatan tersebut dikeluarkan ketika curah salju diperkirakan mencapai 5 cm atau lebih dalam 24 jam, dikutip dari laman Xinhua, Selasa (9/1/2024).

Kementerian menaikkan tingkat kewaspadaan salju menjadi "hati-hati" dalam upaya mengatasi kemungkinan kerusakan dengan lebih baik.

Salju setinggi 10 cm diperkirakan akan menumpuk di wilayah metropolitan, sedangkan provinsi Gangwon diperkirakan akan mengalami akumulasi salju hingga 15 cm hingga Rabu (10/1).

Daerah lain di negara itu diperkirakan akan terkena dampak awan salju di kemudian hari.

Badai Salju Tewaskan 8 Orang di Ukraina dan Moldova

Sementara itu, beralih ke Ukraina. Badai salju melanda Ukraina tengah dan selatan, menewaskan sedikitnya lima orang di Ukraina dan tiga di negara tetangga Moldova. Sementara salju dan angin kencang membuat listrik padam di ratusan kota dan desa, serta melumpuhkan jalan-jalan raya.

Sedikitnya 19 orang terluka di Ukraina dan 10 lainnya di Moldova. Badan ramalan cuaca mengatakan akan terjadi lebih banyak cuaca buruk, dengan perkiraan salju dan hujan di seluruh Ukraina pada Selasa (28/11/2023). Demikian seperti dilansir Reuters.


Puluhan Ribu Tentara Ukraina di Garis depan Perang

Petugas medis militer memberikan pertolongan pertama kepada tentara yang terluka (kanan) dan memasukkan jenazah tentara yang tewas ke dalam tas dekat Kremenna di wilayah Luhansk, Ukraina, 16 Januari 2023. Hingga saat ini pejabat Ukraina menolak untuk mengonfirmasi jumlah korban dalam perangnya dengan Rusia, setelah ketua Komisi Uni Eropa pada akhir November 2022 lalu memperkirakan bahwa "lebih dari 20.000 warga sipil dan 100.000 tentara Ukraina telah tewas di Ukraina hingga saat ini." (AP Photo/LIBKOS)

Cuaca ekstrem terjadi ketika puluhan ribu tentara berjaga di garis depan perang Ukraina yang telah berlangsung selama 21 bulan, di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan menyerang jaringan listrik pada musim dingin ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pernyataannya via video, menuturkan lima orang tewas berada di wilayah selatan Odesa. Layanan darurat menyebut bahwa listrik masih padam di 882 wilayah. Lalu lintas terhenti di 10 jalan raya dan lebih dari 1.500 truk terdampar.

Sekolah-sekolah ditutup di Ukraina selatan dan Moldova.


Salju Mencapai Kedalaman 2 Meter

Menurut laporan yang diterbitkan Bloomberg, sebagian besar tentara tersebut berasal dari kelompok etnis di Rusia yang melakukan perjalanan melalui negara ketiga untuk bergabung dengan batalyon di Ukraina. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko menuturkan bahwa angin kencang menyebabkan salju di beberapa tempat mencapai hingga kedalaman dua meter.

Pihak berwenang menyebutkan wilayah Kyiv bagian tengah, bagian selatan Odesa, dan Mykolaiv adalah yang paling terkena dampak pemadaman listrik, dengan 40.000 rumah pada awalnya terdampak di wilayah Kyiv. Hingga pukul 18.30 waktu setempat, lebih dari 15.000 rumah di wilayah tersebut masih tanpa aliran listrik.

Infografis 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Jumlah Korban dan Dampak. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya