Gempa M 6,7 Guncang Filipina Selatan, Kekuatan Besar tapi Tidak Picu Tsunami dan Getaran Hampir Tak Terasa

Filipina diguncang gempa dengan kekuatan cukup besar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jan 2024, 14:12 WIB
Gempa di Filipina pada kedalaman 70 km, terjadi sekitar 100 km tenggara Kota Sarangani di lepas Pulau Mindanao. (Screen grab USGS)

Liputan6.com, Mindanao - Filipina diguncang gempa dengan kekuatan cukup besar.

"Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 mengguncang lepas pantai Filipina selatan pada hari Selasa (9/1/2023)," kata Survei Geologi AS seperti dikutip dari dari AFP.

Menurut pihak berwenang setempat, sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan akibat gempa bumi tersebut. 

Gempa terjadi pada kedalaman 70 kilometer (43 mil) sekitar 100 kilometer tenggara Kota Sarangani di lepas Pulau Mindanao, kata USGS.

Menurut Sistem Peringatan Tsunami AS dan badan seismologi Filipina, gempa tersebut tidak memicu peringatan tsunami.

"Atas karunia Tuhan, bencana ini tidak sekuat itu di provinsi kami," kata Sersan Utama Ian Roy Balandan dari kantor polisi Provinsi Sarangani di Mindanao.

Balandan mengatakan kepada AFP, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan infrastruktur atau rumah akibat gempa Filipina terkini itu. "Itu sangat ringan. Orang-orang hampir tidak merasakannya," katanya.

Harly Sauro, seorang pejabat bencana di Kota Sarangani, sekelompok pulau kecil yang merupakan bagian dari Provinsi Davao Occidental, mengatakan gempa tersebut tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa, namun "mengganggu tidur beberapa orang".

Gempa bumi sering terjadi di Filipina, yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik, sebuah busur aktivitas seismik dan vulkanik yang intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

Kendati demikian sebagian besar gempa terlalu lemah untuk dirasakan manusia.

Desember 2023 lalu, gempa bumi Filipina dilaporkan terjadi di Mindanao. Berkekuatan Magnitudo 7,6 dan sempat memicu peringatan tsunami. Setidaknya tiga orang tewas dalam gempa ini.


orban Tewas Jadi 126 Orang dan Kim Jong Un Kirim Ungkapan Belasungkawa

Otoritas Jepang kembali melaporkan bertambahnya jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,5 yang mengguncang area Ishikawa pada awal tahun ini. Sebanyak 100 orang dikonfirmasi tewas, dengan lebih dari 200 orang lainnya masih hilang atau tidak diketahui keberadaannya. (Kyodo News via AP)

Sementara itu, pada awal tahun 2024 gempa bumi mengguncang Jepang dan memicu tsunami.

Jumlah korban tewas akibat gempa Jepang pada 1 Januari 2024 dilaporkan meningkat menjadi 126 orang pada Sabtu (6/1). Sementara itu, gempa susulan mengancam akan mengubur lebih banyak rumah dan memblokir jalan-jalan penting untuk pengiriman bantuan.

Kota Wajima mencatat jumlah kematian tertinggi, yaitu 69 orang dan diikuti oleh Suzu 38 orang. Lebih dari 500 orang terluka, sedikitnya 27 di antaranya menderita luka serius. Demikian seperti dilansir CBS News.

Di antara korban tewas adalah seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang baru pulih dari cedera setelah air mendidih tumpah ke tubuhnya saat gempa magnitudo 7,6 mengguncang. Kondisinya tiba-tiba memburuk dan dia meninggal pada Jumat, ungkap otoritas Prefektur Ishikawa, wilayah yang paling terdampak.

Para pejabat memperingatkan bahwa jalan-jalan, yang sudah retak akibat puluhan gempa yang terus mengguncang daerah tersebut, bisa saja runtuh sepenuhnya. Risiko tersebut semakin besar karena diperkirakan akan terjadi hujan dan salju pada malam hari dan Minggu (7/1).

Hingga saat ini, lebih dari 200 orang masih belum ditemukan. Adapun 11 orang dilaporkan terjebak di bawah dua rumah yang runtuh di Anamizu.


Gempa Terkini M5,1 Guncang Nias Barat Sumut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Nias Barat, Sumatera Utara, Selasa siang (9/1/2024). (Liputan6.com/ Dok BMKG)

Pada Selasa 9 Januari 2024 pukul 11.45.08 WIB, gempa Magnitudo 5,1 dilaporkan mengguncang wilayah Nias Barat, Sumatera Utara. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Nias Barat ini berada pada koordinat 0.12 LU,96.50 BT, dengan episenter gempa 142 kilometer barat daya Nias Barat, Sumut.

"Kedalaman gemoa 24 kilometer," tulis BMKG.

BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami.

Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.


Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Di bagian lain Indonesia, gempa Magnitudo 7,0 dengan pemutakhiran M6,7 mengguncang wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Selasa (9/1/2024), pukul 03.48.45 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa kepulauan Talaud ini berada pada koordinat 4,92° LU ; 126,33° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 97 Km arah Barat Laut Kota Melonguane, Sulawesi Utara pada kedalaman 97 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa (9/1/2024) mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,7.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku," kata Daryono.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (oblique thrust).

Daryono juga mengatakan, gempa ini dirasakan di Kota Kep. Sangihe dan Kep. Talaud  dengan skala intensitas skala intensitas IV MMI, Bitung, Halmahera Utara dan Manado dengan skala intensitas II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 04.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo 4,8. 

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya