Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melakukan pemeriksaan atas transaksi tidak wajar yang dicatatkan oleh salah satu emiten milik Prajogo Pangestu, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Pemeriksaan disebabkan kenaikan harga saham secara signifikan mencapai 6.002,27 persen sejak IPO Maret tahun lalu.
"Pemeriksaannya sedang berlangsung. Kami belum mendapatkan kesimpulan. Tapi kami tidak ada kendala (pemeriksaan)," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang kepada wartawan, Senin (9/1/2024).
Advertisement
Lebih lanjut, Kristian mengatakan jika ada temuan indikasi manipulasi, maka Bursa akan berkoordinasi dengan otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya, laporan yang akan disampaikan Bursa akan ditelaah lebih lanjut oleh OJK.
"Kalau ada temuan indikasi manipulasi, akan kami koordinasikan dengan OJK. Laporan yang kami sampaikan akan diperiksa lebih dalam oleh OJK untuk membuktikan indikasi manipulasi yang kami laporkan atas saham tertentu," imbuh Kristian.
Saat ini, saham CUAN bertengger di posisi 13.425. Posisi tersebut telah naik 6.002,27 persen sejak IPO pada Maret 2023. Sebagai bentuk perlindungan kepada investor, Bursa melakukan penghentian smenetara (suspensi) perdaganagn saham CUAN sejak 19 Desember 2023.
Sebelumnya, Kristian mengatakan Bursa juga memantau saham lain terafiliasi Prajogo Pangestu. Antara lain termasuk seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Bursa menduga ada transaksi semu. Namun Bursa masih melakukan investigasi dan terbuka dental berbagai kemungkinan. "Semua kemungkinan itu akan kami kumpulkan," ucapnya.