Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyoroti negosiasi proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang masih mandek di kesepakatan harga.
Bahlil mengingatkan, potensi relinquish atau penciutan lahan tambang bisa saja dilakukan jika Vale tidak mau mengikuti permintaan harga pemerintah.
Advertisement
"Ya potensi itu bisa aja, karena barang-barang punya Indonesia kok. Barang kan udah selesai tapi kita harus jaga investor. Kalau investor win-win ya bisa kita lakukan. Tapi kalau tidak win-win ya kita lakukan dengan cara yang baik," tegasnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Menurut dia, pelepasan 14 persen saham Vale Indonesia kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID tinggal menyisakan proses kesepakatan harga, meskipun itu masih terkesan alot
"Bentar lagi. Angkanya belum saya lihat pasti, di Kementerian BUMN. Tinggal di situ ya masalah yang besarnya, tinggal itu. Yang lain minor-minor aja," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penawaran harga divestasi Vale Indonesia sebesar 14 persen kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID akan keluar pada akhir Januari 2024 ini. Namun, ia belum bisa menyebut berapa besaran penawaran harga terendah yang diajukan.
"Harganya belum. Saya baru mau masukin Januari akhir nanti," ujar Tiko, sapaan akrabnya di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin (8/1/2024).
Pemerintah memang ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID. Segala cara dicoba agar kesepakatan harga di bawah pasar bisa terwujud.
"Kita lagi valuasi. Nanti kita coba arahkan supaya ada discount sesuai dengan kondisi. Tapi sekarang kita lagi due dilligence," ujar Tiko saat berkunjung ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta beberapa waktu lalu.
Proses Review Valuasi
Tiko menyatakan, saat ini tengah dilakukan proses review valuasi. Proses selanjutnya akan memasuki tahap penawaran harga di akhir Januari 2024. Kendati demikian, ia belum mau membocorkan berapa patokan harga saham Vale Indonesia yang kelak akan diminta.
"Kita lagi review detail mengenai valuasinya, baik valuasi reserve maupun valuasi proyek. Mungkin Januari (2024) akhir kita mulai bidding harga belinya," kata Tiko.
"Pokoknya kita minta discount. Tapi lagi diskusi," tegas dia.
Advertisement