Debat Capres Dinilai Menyerang Pribadi Prabowo, Begini Respons Bappillu Gerindra Jabar

Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra Jawa Barat menilai perdebatan yang mengarah kepada personal Prabowo tidak seharusnya terjadi

oleh Tim Regional diperbarui 09 Jan 2024, 21:50 WIB
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Gerindra Jawa Barat Aris Marsudianto. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Debat Capres putaran ke 3 yang digelar pada beberapa hari lalu menuai polemik. Manuver yang dilakukan capres Anies Baswedan kepada capres Prabowo Subianto dinilai tendensius.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Jawa Barat Aries Marsudiyanto mengatakan, perdebatan yang mengarah kepada personal Prabowo Subianto tidak seharusnya terjadi. Menurutnya, publik tidak mendapat paparan visi misi yang jelas akibat manuver yang dilakukan saat debat kandidat.

“Debat kemarin menjadi ajang untuk cari kejelekan Pak Prabowo Subianto. Jadi saya melihat ini bukan debat Capres yang sehat, banyak hal - hal pribadi yang ditujukan kepada Prabowo yang menurut saya tendensius dan diluar konteks tema pertahanan dan keamanan,” ujar Aries di Kantor DPD Gerindra Jawa Barat melalui keterangan yang diterima Liputan6.com, Selasa (9/1/2024).

Aries menjelaskan, debat antar capres seharusnya menyuguhkan dialektika pendalaman antar visi misi masing - masing kandidat yang mencerdaskan publik. Sehingga, masyarakat teredukasi dan bisa menentukan pilihan sesuai hati nuraninya.

Namun, kata dia, pada debat kemarin, manuver Anies kepada Prabowo dianggap memicu memunculkan kebencian bukan sikap saling menghormati. Aries menilai, debat yang seharusnya mencerdaskan publik terkait pertahanan dan keamanan tanah air, malah mempertontonkan bagaimana menjelekan personal di muka umum.

“Ya menyayangkan harusnya pendalaman visi dan misi, terobosan gagasan tapi tidak tercapai, hanya sifatnya menjelekan saja. Gimana attack secara tendensius kepada Pak Prabowo dan itu itemnya banyak kalau mau kita lihat. Itu debat capres yang enggak sehat,” tegasnya.

Seperti diketahui, saat debat kandidat putaran ke 3, capres Anies Baswedan dan Prabowo saling serang. Hingga kedua kandidat secara terang-terangan berbicara soal etika.


Enggan Bersalaman

Bahkan, usai acara debat capres yang digelar di Istora Senayan Jakarta itu, keduanya tidak tampak saling bersalaman. Berbeda dengan Capres nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo yang terlihat bersalaman dengan kedua capres lainnya.

Mengenai hal tersebut, Anies Baswedan mengatakan dirinya sudah mencari Prabowo Subianto untuk bersalaman tapi Ketua Umum Partai Gerindra itu sudah tidak ada di tempatnya.

"Kalau yang terakhir, sesudah selesai. Saya mencari tapi sudah tidak ada. Jadi, tidak tahu kemana harus salaman," kata Anies usai debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu 7 Desember 2024.

Sementara Prabowo Subianto juga buka suara soal dirinya tidak bersalaman dengan Anies Baswedan. Menurut pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu, Anies Baswedan tidak menghampiri dirinya untuk bersalaman.

Prabowo merasa dirinya lebih tua dan lebih senior dari capres nomor urut 1 tersebut, sehingga menurut Prabowo seharusnya Anies menghampiri dirinya untuk bersalaman. "Dia gak datang ke saya. Saya lebih tua dari dia. Saya lebih senior dari dia, oke ya," ujar Prabowo.

Debat ketiga Pilpres 2024 membahas seputar pertahanan, keamanan, hubungan internasional, hingga geopolitik. Ketiga capres terlibat saling tukar argumen. Namu, tensi debat memanas saat Prabowo terlibat friksi dengan Anies Baswedan.

Prabowo dengan tegas menyoal food estate kepada Anies yang dianggapnya keliru. Ada pula momen dimana Anies menyoroti pembelian alat utama sistem pertahanan atau alutsista yang menelan biasa besar namun ternyata itu barang bekas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya