Liputan6.com, Jakarta - CEO Pigmy Team sekaligus Ketua Asosiasi eSports Jawa Tengah, Muhammad Zinedine Alam Ganjar bagikan pengalaman awal dirinya mendirikan tim eSports Pigmy dihadapan sejumlah anak muda Yogyakarta pada kegiatan Cerita Kita di Tilasawa Coffee Roaster, Sleman, DI Yogyakarta.
"Pertama kali terjun ke game tersebut baru tahun 2020 sebagai pemain casual karena sepupu paling dekat harus terbang ke Rusia buat ambil S2 dan waktu itu lagi covid jadi dia enggak bisa pulang sama sekali dan kita lagi cari cara gimana komunikasi itu terus berlanjut tentunya pakai game," kata Alam, Selasa (9/1) malam.
Advertisement
Atas dasar tersebut, terbesit pikiran untuk menjadi seorang pro player. Namun karena skill-nya tidak sampai berada di level profesional, orientasi pun berubah yang pada akhirnya mengantarkan Alam mendirikan salah satu tim eSports.
"Alhamdulillahnya Tuhan kasih jalan waktu itu diajak senior yang saat itu sebagai Ketua Umum asosiasi esport, jadi saya ditarik di asosiasi sehingga punya akses untuk berkecimpung di level manajerial mencari pemain berbakat," lanjut Alam.
Berkat ketekunan dan usahanya bersama tim saat itu, Pigmy Team sendiri menorehkan hasil positif dalam kejuaraan liga utama PUBG Mobile pada bulan Desember 2023 lalu.
"Alhamdulillah di akhir tahun kemarin bulan Desember kemarin berkat perjuangan teman-teman yang luar biasa akhirnya dapat achievement jadi national champion di liga utamanya PUBG Mobile, suatu kehormatan bisa mewakili Indonesia di kancah PUBG Mobile tingkat Asia Tenggara di Malaysia pada bulan Februari," jelas Alam.
Di luar keberhasilannya dalam meracik tim hingga menjadi juara. Alam mengaku kerap mendapatkan persoalan lapangan, salah satunya ialah sulitnya atlet Pigmy Team yang masih sekolah mendapatkan izin untuk mengikuti kejuaraan.
"Perjalanannya cukup panjang karena tim eSports ini lekat dengan border line antara anak muda sama anak kecil. Jadi dua player kami itu masih sekolah SMA dan SMK jadi yang paling menantang mungkin bukanlah bagaimana kita meningkatkan performa mencari talenta atau bahkan menjadikan industri itu sustainable tapi paling susah adalah urus izin sekolah anak-anak itu paling susah. Pengalaman di tahun sebelumnya salah satu player kami itu menjadi salah satu kontingen di SEA Games itu juga izinya susahnya minta ampun," jawab Alam.
Komitmen
Di tengah kendalanya, Alam tetap berkomitmen untuk menjadikan Pigmy Team semakin solid dan profesional hingga menorehkan hasil di level tertinggi.
"Kita akan komitmen bantu teman-teman buat terus menaikkan level mereka biar tembus jadi profesional dan sekarang alhamdulillahnya enggak cuman jadi profesional champion juga," pungkas Alam.
Selain Alam, dalam kegiatan Cerita Kita turut serta dihadiri oleh sejumlah narasumber pelaku usaha lainnya seperti CEO Kenapa Creative Hilmy Nur Fuadi, Co Founder Ilusyx & Morostudio dan Founder Murakebi Minggir & Agradaya yang membagikan pengalaman dan kisah inspiratifnya dalam forum tersebut.
Advertisement