Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menemui kelompok petani di Brebes, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, warga sempat mengeluhkan adanya isu pengendalian pupuk bersubsidi.
“Di sini ada isu pupuk subsidi yang mengendalikan Pak Ganjar,” ujar salah seorang petani di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024).
Advertisement
Menurut petani, isu tersebut dibuat oleh lawan politik Ganjar Pranowo. Namun, dia tetap membutuhkan penjelasan dari mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Ganjar pun menjelaskan, dirinya sudah biasa menjadi sasaran kampanye hitam dan pemberitaan bohong alias hoaks.
“Nggak apa-apa, dulu waktu pemilihan gubernur gitu, makanya di Brebes saya kalah, tapi akhirnya saya yang menang,” kata Ganjar.
Dalam dialog tersebut, Ganjar mengulas kendala distribusi pupuk bersubsidi dikarenakan masalah data masyarakat yang masih tumpang tindih, sehingga berpotensi mengalami kekeliruan. Dengan menggunakan KTP Sakti, persoalan tersebut diyakini dapat teratasi.
Selain itu, pemerintah memang belakangan tengah mengurangi subsidi pupuk sehingga pemerataannya tidak sebanyak biasanya.
“Nanti akan ditambah kira-kira Rp14 triliun, maka saya sampaikan begini, yang penting kelihatan maka saya tanya di sana soal pupuk, lahannya gimana, penggunaan pupuk berlebih atau ndak,” ungkapnya.
“Mau ditambah nggak pupuknya, syaratnya datanya benar, pupuknya nggak disalahgunakan,” Ganjar menandaskan.
Atikoh Ganjar Blusukan di Pasar Tempel Bandar Lampung
Istri Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh melakukan safari politik di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Dia blusukan ke Pasar Tempel, Bandar Lampung, Rabu pagi (10/1/2024).
Pantauan Liputan6.com, Atikoh Ganjar menyapa para pedagang di Pasar Tempel. Atikoh singgah dari satu pedagang menuju pedagang lainnya.
Melihat kehadiran Atikoh, para pedagang antusias dan berkerumun mendekat. Ada pula para pedagang yang bertanya siapa gerangan yang datang ke Pasar Tempel itu.
Advertisement STATE OF SURVIVALFight In State Of Survival! Play For Free Now! LEARN MOREAtikoh menghampiri ibu penjual sayur mayur dan berdialog dengan si ibu. Tak lama setelah itu, Atikoh membeli semua dagangan si ibu untuk dibagikan kepada warga yang ada di pasar.
Usai blusukkan, Atikoh mendapati harga kebutuhan pokok di Pasar Tempel Bandar Lampung cenderung stabil bahkan relatif murah. Menurut dia, stabilnya harga kebutuhan pokok di Bandar Lampung karena tengah masa panen.
"Kemudian terkait dengan harga harga di Lampung, menurut saya, relatif terjangkau, seperti beras itu Rp14.000 itu. Kemudian sayur sayuran ini harganya agak rendah, lagi agak turun karena lagi banyak panen. Kalau yang komoditas yang lain relatif stabil," kata Atikoh.
Meski begitu, Atikoh juga menerima keluhan dari ibu-ibu ojek tradisional saat tengah blusukan di Pasar Tempel, Bandar Lampung. Atikoh menyebut, banyak tukang ojek pengkolan yang mengalami kesulitan dengan hadirnya aplikasi ojek online.
"Tadi dari ibu ibu yang dia adalah ojek tradisional, sementara ibunya itu belum bisa menggunakan aplikasi. Ini tentunya menjadi PR bagi kami," ujar Atikoh.
Advertisement