Jangan Sembarangan Derek Mobil Listrik yang Mogok, Motor Penggerak Bisa Rusak

Keberadaan mobil listrik kini sudah banyak jadi pilihan bagi konsumen di Indonesia

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Jan 2024, 12:09 WIB
Jangan Sembarangan Derek Mobil Listrik yang Mogok (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan mobil listrik kini sudah banyak jadi pilihan bagi konsumen di Indonesia. Hampir semua pabrikan di Tanah Air, sudah memiliki line-up roda empat bertenaga baterai, salah satunya adalah DFSK dengan Gelora E dan juga Seres dengan E1.

Mobil listrik, sejatinya memiliki sistem penggerak yang berbeda dengan model konvensional sehingga membuat penggunaan, perawatan, hingga penangannya di kondisi darurat berbeda. Salah satu yang perlu diantisipasi adalah ketika kendaraan listrik mogok.

Hal pertama yang harus diperhatikan oleh pengguna kendaraan listrik apabila mengalami mogok di tengah perjalanan adalah harus tenang. Pastikan semua penumpang dalam kondisi baik dan kendaraan diusahakan bisa di posisi yang aman.

Kemudian apabila ingin mendereknya, pastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak menambah kerusakan lainnya yang bisa membuat biaya perbaikan semakin bengkak.

Perhatikan juga kendaraan derek yang digunakan menggunakan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek.

Penggunaan kendaraan derek mobil model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.


Pindahkan Transmisi ke Posisi Netral

Dijelaskan Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto, kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati.

"Oleh sebab itu gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal dari mekanik kami yang sudah terlatih dan jaminan suku cadang yang original," ungkap Herry, dalam keterangan resmi, Rabu (10/1/2024).

DFSK juga mencontohkan model Seres E1 menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang, dengan dukungan transmisi otomatis.

Jika kendaraan yang dihargai mulai dari Rp189 juta (on the road DKI Jakarta) ini mengalami mogok dan hendak diderek, hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan transmisi ke posisi Netral.


Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya