Liputan6.com, Bandung - Selama enam tahun dari 2018-2024 realisasi investasi yang diraih Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencapai Rp838,81 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 856,3 ribu orang.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani dengan raihan tersebut pembangunan dapat terus dilakukan.
Advertisement
"Kita telah melihat beragam capaian dan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah di 2023 atas pembangunan yang inklusif, berkualitas, dapat disimpulkan bahwa investasi adalah kunci dari pembangunan," ujar Nining, Bandung, Selasa, 9 Januri 2024.
Nining mengatakan investasi menjadi pendorong paling penting untuk pembangunan. Maka dari itu pengembangan investasi harus terus dilakukan.
Nining menyebutkan Provinsi Jabar unggul dalam capaian realisasi investasi di Indonesia selama enam tahun berturut-turut. Kendati begitu, harus terus menggali berbagai potensi yang dimiliki untuk membuat sektor yang baru.
"Melihat apa yang terjadi di tahun 2023, ada banyak hal yang dievaluasi dalam pengembangan ekosistem investasi di Jawa Barat," kata Nining.
Nining menyebutkan pihaknya telah menggambil sikap untuk memberikan solusi dari tantangan yang akan dihadapi di tahun berikutnya, seperti tensi geopolitik, perubahan iklim, future pandemic, dan digitalisasi.
Dia mengakui bahwa kondisi mendatang bukan hal mudah untuk meningkatkan raihan investasi yang akan didatangkan.
"Pada tahun 2024, Jawa Barat akan fokus mendorong pengembangan industri hilirisasi berbasis renewable di Jawa Barat dan mendorong implementasi Green Economy di Jawa Barat," ungkap Nining.
Nining menuturkan bahwa Jabar tidak cukup hanya dengan mempromosikan berbagai potensi yang ada untuk menggaet investor.
Nining menekankan adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu kunci berkembangnya investasi.
"Kualitas SDM adalah aset yang menjadi investasi, posisi SDM yang bagus akan menjadi salah satu komponen dari kegiatan ekonomi di Jawa Barat, dan menjadi bahan promosi aset investasi. Mari kita sama-sama bekerja sama mendukung investasi yang berkualitas," ucap Nining.
Nining menambahkan, pencapaian besar investasi Jabar pada 2023, baik realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), akan terus didorong di 2024, terlebih jika didukung dengan infrastruktur dan kemudahan pelayanan perizinan.
"Hal ini tentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang lebih baik," sebut Nining.
Realisasi Investasi Jabar pada Agustus 2023
Sebelumnya, Pemerintah Jawa Barat menyebutkan senilai Rp685,35 triliun telah terealisasi investasi yang berasal dari dalam dan luar negeri dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Realisasi investasi itu dimulai pada tahun 2018 sebesar Rp116,96 triliun, tahun 2019 sebesar Rp116,96 triliun, dan tahun 2020 mencapai Rp120,43 triliun.
Kemudian pada tahun 2021 sebesar Rp136,14 triliun dan tahun 2022 mencapai Rp174,6 triliun. Investasi tahun 2020 sempat turun karena pandemi COVID-19.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yuliastiani, pada 2021 investasi kembali bangkit dan menjadi nomor satu secara nasional setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir.
"Untuk tahun ini saja, kita di semester I itu sudah melampaui target yang dimintakan oleh BKM (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu - DPMPTSP). Dimana di semester I, dimana di semester I sudah mencapai target Rp103,7 triliun itu berarti 55,14 persen dari target yang telah ditetapkan Rp188 triliun," ujar Nining dalam keterangan persnya, Bandung, Kamis, 10 Agustus 2023.
Nining mengatakan jika terealisasi, maka nilai investasi hingga akhir kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil tahun 2023 ini dapat mencapai hampir Rp875 triliun.
Nining mengaku optimistis target investasi pada tahun ini akan tercapai seperti beberapa tahun sebelumnya. Pasalnya berbagai upaya sudah disiapkan sejak awal tahun untuk mencapai target investasi senilai Rp188 triliun itu.
Salah satunya melalui ajang West Java Investment Summit (WJIS), yang pada tahun ini yang telah dibuka kemarin 9 Agustus 2023 hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Bank Indonesia.
"Melihat perkembangan pemulihan perekonomian Jabar tentunya kami optimis tahun 2023 capaian realisasi dapat kembali memenuhi target nasional dan mempertahankan reputasi Jabar dengan capaian realisasi investasi tertinggi di Indonesia," kata Nining.
Nining menambahkan sebagai destinasi utama investasi di Indonesia, peluang investasi di Jabar terus bertumbuh didukung oleh berbagai keunggulan yang ditawarkan melalui iklim investasi yang kondusif, konektivitas infrastruktur terbaik, produktivitas tenaga kerja yang tinggi, potensi pasar yang besar, extensive supply chain serta pelayanan investasi terbaik.
Advertisement
WJIS 2023
Pada WJIS 2023, proyek-proyek yang akan ditawarkan merupakan proyek yang telah memenuhi persyaratan ready to offer , yakni 10 proyek dengan total nilai investasi lebih dari Rp70 triliun.
Dari 10 proyek yang ditawarkan itu antara lain Special Economic Zone of Lido Bogor, Electric Motorcycle Industry for Electric Vehicles, dan industri roda pesawat di kawasan Metropolitan Rebana.
"Pak gubernur rajin door to door, terakhir ke China. Beberapa investor dari China dipastikan akan datang di WJIS untuk ikut melihat potensi yang ditawarkan," ucap Nining.
Nining mengungkapkan, secara historis selama periode tahun 2018-2022 capaian realisasi investasi secara konsisten melampaui target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM RI) dan berturut-turut menempati peringkat satu nasional.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Bambang Pramono menambahkan, tahun 2023 merupakan event WJIS ke-5, di mana tahun 2023 WJIS mengusung tema 'Invest in Sustainable Growth' yang berfokus kepada empat isu utama, yakni hilirisasi, energi baru terbarukan, vocational education , dan new investment area .
"Tema tersebut menunjukkan perhatian kami bersama Pemprov Jabar terhadap penggalian potensi dan promosi investasi pada sektor-sektor tersebut, yang tak hanya ditujukkan untuk mengakselerasi pertumbuhan nilai investasi, namun juga peningkatan kualitas investasi yang berdampak luas kepada masyarakat," jelas Bambang.
Berbeda dengan pelaksanaan WJIS sebelumnya, selain promosi investasi, pada WJIS 2023, sejalan dengan keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 juga diselenggarakan pararel event WJIS dalam bentuk ASEAN Lecture Series.
ASEAN Lecture Series mengangkat topik yang sangat berhubungan dengan tema besar WJIS 2023, yaitu 'Recovery and Rebuild: Challenges and Opportunities of ASEAN Interconnection and Sustainable Growth in Indonesia'.
Tema tersebut diangkat sejalan dengan semangat Indonesia yang ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan serta menjadi kawasan yang memiliki peran penting bagi dunia, khususnya Jawa Barat.