PAN Minta Bawaslu Beri Sanksi ke Capres yang Beri Data Tidak Benar Saat Debat

Saleh menyoroti data salah yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, termasuk anggaran pertahanan dan kepemilikan tanah Prabowo yang dianggap menyesatkan.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 11 Jan 2024, 08:03 WIB
Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, meminta Bawaslu memberikan sanksi kepada calon presiden dan wakil presiden yang memberikan data tidak benar saat debat capres. Ia menilai tindakan tersebut tidak pantas, terutama karena capres-cawapres dianggap sebagai tuntunan dan panutan bagi masyarakat.

"Bawaslu diminta memberikan sanksi tegas kepada paslon capres-cawapres yang memberikan data tidak benar di dalam debat. Sebab, para paslon dinilai adalah sosok yang akan menjadi tuntunan dan panutan bagi masyarakat. Karena itu, sangat tidak pantas jika ada paslon yang berbicara dan menyampaikan data salah dan menyesatkan,” kata Saleh saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (10/1/2023).

Saleh menyoroti data salah yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, termasuk anggaran pertahanan dan kepemilikan tanah Prabowo yang dianggap menyesatkan.

Menurut Saleh, Anies terlihat telah mempersiapkan data dengan niat menjatuhkan dan mempermalukan Prabowo sebelum debat. Dia menekankan bahwa tindakan semacam ini tidak sesuai dengan adat istiadat dan nilai-nilai ketimuran. 

"Kemarin itu, Pak Anies tidak hanya menyampaikan data salah dan provokatif. Tetapi sangat terasa bahwa sebelum debat semuanya sudah dipersiapkan. Data sudah disusun dengan target menjatuhkan dan mempermalukan Prabowo. Tindakan seperti ini sangat tidak pantas dan jauh dari adat istiadat dan nilai-nilai ketimuran,” jelas Saleh.

“Di waktu debat kemarin, ada banyak data yang memang salah dan menyesatkan. Paling tidak, ada dua data yang salah dan fatal,” sambungnya.

Saleh juga mengingatkan bahwa bulliying terhadap Prabowo dapat merugikan kualitas demokrasi di Indonesia, dan meminta agar Bawaslu segera mengambil tindakan tegas terhadap Anies agar kejadian serupa tidak terulang.

"Jangan nanti muncul fitnah lagi kalau Prabowo playing victim. Sedikit pun tidak ada niat untuk itu. Tetapi faktanya memang Prabowo menjadi korban bulliying. Dalam konteks ini, Bawaslu didesak untuk segera mengambil tindakan tegas kepada Anies,” ungkapnya.

“Jika tidak diproses, perbuatan seperti ini dikhawatirkan akan  berulang lagi. Sangat tidak baik bagi peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia," tandasnya.


Prabowo Kecewa dengan Kualitas Debat Capres: Data Mereka Banyak yang Salah

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto mengaku kecewa dengan kualitas debat capres dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik kali ini. Pasalnya, isi di dalamnya terkesan hanya mementingkan angka politik.

“Tadi boleh komentar sedikit, saya agak kecewa dengan kualitas debat. Pertama narasi yang disampaikan oleh paslon yang lain menurut saya mereka datanya banyak yang salah, keliru,” tutur Prabowo usai debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/2/2024).

“Kedua, masalah pertahanan ini mau dipakai sebagai bahan mencari poin politik. Bagi saya, untuk sebuah negarawan tidak boleh. Pertahanan adalah sakral,” sambungnya.

Prabowo pun mengulas pernyataan Anies Baswedan yang menyebut tidak perlu ada rahasia dalam hal pertahanan nasional.

“Saya kira ini sangat lucu. Sangat tidak pantas untuk seorang pemimpin justru masalah pertahanan, keamanan yang sarat dengan rahasia,” jelas dia.

Terlebih, baik capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pun diusung oleh partai yang ada di Komisi I DPR RI, dan seluruhnya menyetujui pembahasan anggaran pertahanan di parlemen.

“Dibahas di Komisi I DPR, diawasi, diperiksa bolak balik, dan disetujui. Jadi mereka setujui, jadi aneh. Saya kira ini adalah teknik politik, ingin mencari angka,” kata Prabowo menandaskan.


Prabowo 3 Kali Setuju dengan Ganjar Saat Debat

Sementara saat debat berlangsung, Prabowo Subianto beberapa kali sependapat dengan Ganjar Pranowo. Tercatat, Prabowo tiga kali menyatakan sependapat dengan pandangan Ganjar.

Pertama, Prabowo sepakat dengan Ganjar mengenai sumber daya alam (SDA), pertahanan dan keamanan, dan perindustrian. Di sini, Ganjar mendorong pemanfaatan teknologi untuk mendukung wacana konsentrasi SDA yang baik.

"Kita punya potensi yang hebat, kita punya sumber daya alam yang sangat bagus, kalaulah kita mau konsentrasi saja untuk bisa menuntaskan kekuatan yang berbasis pada sumber daya alam, ambil satu saja teknologi baterai (dimanfaatkan," kata Ganjar dalam Debat Ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

Pabowo menyetujui gagasan dari Ganjar tersebut. Menurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.

"Saya kok banyak setuju dengan Pak Ganjar ya, kalau benar masuk akal saya setuju, kalau ngomong ngomong ngomong ya kumaha," kata Prabowo.


Setuju Soal Tumpang Tindih

Kedua, Prabowo sepakat dengan Ganjar mengenai isu pertahanan dan keamanan. Dia menilai, keamanan di daerah masih tumpang tindih dan jauh dari pengawasan perlu dibenahi.

"Pembenahan yang tumpang tindih ini di daerah sebenarnya juga bisa di-support agar keamanan bisa berjalan dengan baik. Siapa mereka? Pelaksanaan di daerah kita tidak pernah membiarkan situasi negara diurus oleh pusat saja," kata Ganjar.

Prabowo lalu kembali sepakat dengan Ganjar. Sebab, ia juga banyak menemui permasalahan terkait tumpang tindih yang harus segera diselesaikan.

"Sekali lagi saya harus mengatakan saya kok banyak sependapat dengan Pak Ganjar. Jadi benar tumpang tindih harus diselesaikan oleh pimpinan tertinggi," ucapnya.

 

Infografis Survei Indikator Politik - Liputan6 SCTV Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya