Liputan6.com, Jakarta - Akad nikah Pangeran Abdul Mateen dengan Anisha Rosnah Isa-Kalebic akan berlangsung hari ini, Kamis (11/1). Perhelatan pernikahan putra Sultan Brunei ini menjadi sorotan dunia karena disebut bakal digelar 10 hari dan telah dimulai sejak 7 Januari lalu.
Sosok Pangeran Mateen sudah mencuri perhatian publik sebelum dirinya diketahui akan menikah. Parasnya yang rupawan dan hidup bergelimang kemewahan jadi magnet tersendiri.
Advertisement
Pangeran Mateen berada dalam urutan kelima takhta kerajaan Brunei. Sebagai putra keempat Sultan, Pangeran Mateen beberapa kali diberi tugas penting mewakili sang ayah dan diharapkan dirinya bisa terus melaksanakan tugas tersebut.
Ia juga seorang perwira di Angkatan Udara Kerajaan Brunei dan pemain polo ulung, yang merupakan salah satu alasan di balik popularitasnya yang luar biasa di kalangan masyarakat baik di Brunei maupun di seluruh Asia Tenggara.
Masa Kecil Pangeran Mateen
Pengiran Muda 'Abdul Mateen Bolkiah lahir pada 10 Agustus 1991 sebagai putra keempat Sultan Hassanal Bolkiah. Ibunya merupakan istri kedua Sultan, Puan Hajah Mariam binti Haji Abdul Aziz. Diketahui ibu Pangeran Mateen telah bercerai dari Sultan Brunei sejak 2003.
Pangeran yang kini berjodoh dengan Anisha Isa Kalebic ini menyelesaikan pendidikan dasarnya di St Andrew's School di Ibu Kota Bandar Seri Begawan. Pangeran Mateen kemudian melanjutkan pendidikan ke Paduka Seri Begawan Sultan Science dan Jerudong International School.
Pada tahun 2014, Pangeran Abdul Mateen lulus dari King's College London dengan gelar Bachelor of Arts di bidang politik internasional. Dua tahun kemudian, ia menyelesaikan gelar Master of Arts dalam Studi Internasional dan Diplomasi di School of Oriental and African Studies, University of London.
Jalani Pelatihan Militer dan Punya Lisensi Pilot
Sang pangeran memulai pelatihan militernya sebagai kadet perwira di Royal Military Academy Sandhurst di Inggris pada tahun 2010, dan lulus setahun kemudian sebagai Letnan Dua.
Ia dipromosikan menjadi Letnan Substantif pada tahun 2012 dan Kapten Substantif pada tahun 2016. Sultan mengangkat Pangeran Mateen menjadi Kapten Substantif (Udara) pada tahun 2017, sekitar sebulan setelah ia menyelesaikan Pelatihan Terbang Dasar selama tujuh bulan di Royal Air Force (RAF) Cranwell, Inggris.
Pada tahun 2018, ia lulus bersama 26 perwira lainnya dari Defence Helicopter Flying School di stasiun RAF di Shawbury. Upacara wisuda tersebut dihadiri oleh Sultan Brunei sebagai tamu istimewa. Sultan menghadiahkan lencana penerbang, yang juga dikenal sebagai ‘wings’, yang diperoleh petugas pilot, kepada para wisudawan, termasuk putranya.
Lencana tersebut juga menjadikan Pangeran Mateen anggota kerajaan Brunei kedua, setelah ayahnya, yang menjadi pilot berlisensi, dilansir Prestige.
Pada tahun 2021, ia dipromosikan menjadi Mayor di Royal Brunei Air Force (RBAF) — pangkat yang saat ini dipegangnya. Kemudian pada tahun yang sama, ia menjalani Kursus Komando Semua Senjata (AACC) di Royal Marine Commando Training Center (CTCRM) di Lympstone, Inggris.
Advertisement
Hobi Olaraga Polo
Pangeran Mateen juga sangat menyukai olahraga. Akun Instagram pribadinya kerap menampilkan sang pangeran tengah berlatih tinju, sepakbola, golf, bela diri, dayung dan lainnya.
Selain jenis olahraga yang telah disebutkan, Pangeran Mateen tampaknya begitu menyukai polo. Bahkan Pangeran Mateen telah mewakili negaranya dalam beberapa gelaran olahraga tersebut.
Diketahui, Pangeran Mateen pernah memperkuat tim polo nasional Brunei dan mewakili negararanya dalam dua kesemaptan SEA Games. Pangeran Mateen mengaku menikmati olahraga ketangkasan tersebut.
Pada 2017, Pangeran Mateen dan tim polonya berhasil meraih piala Perunggu, mengalahkan Singapura di Equestrian Park Putrajaya, Kuala Lumpur. Adiknya, Putri Azemah Ni'matul Bolkiah juga jadi bagian dalam tim yang sama.
Pangeran Mateen kembali meraih piala Perunggu dua tahun kemudian pada pertandingan ke-30 yang dilaksanakan di Filipina.
Kiprah Diplomatik Pangeran Mateen
Salah satu tugas terpenting setiap anggota senior keluarga kerajaan adalah mewakili raja di acara-acara diplomatik penting. Pangeran Mateen juga menjalankan peran serupa di keluarga kerajaan Brunei.
Sementara kakak tirinya, Putra Mahkota Al-Muhtadee Billah, akan menjadi Sultan Brunei berikutnya, Pangeran Mateen semakin sering terlihat mendampingi Sultan Hassanal Bolkiah. Dia pun kerap bertindak sebagai wakilnya di beberapa acara dan pertemuan diplomatik penting selama beberapa tahun terakhir.
Dia menemani ayahnya ke Yordania pada tahun 2018 untuk bertemu dengan Raja Abdullah II. Dia menemani Sultan ke 10 Downing Street di London untuk pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris saat itu Boris Johnson pada Februari 2020. Dia bertemu Presiden AS Joe Biden di KTT Khusus AS-ASEAN bersama ayahnya pada Mei 2022 .
Pada September 2022, Pangeran Mateen menghadiri upacara pemakaman Ratu Elizabeth II. Ia juga menjadi salah satu tamu pada penobatan Raja Charles III bersama ayahnya pada tahun berikutnya.
Sepanjang sisa tahun 2022 dan 2023, ia menghadiri beberapa pertemuan ASEAN di Asia Tenggara, mengunjungi Bangladesh dan bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina, mengunjungi Arab Saudi dan bertemu Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, bertemu dengan para pemimpin Bahrain, menghadiri pernikahan Putra Mahkota Hussein dari Yordania dan Putri Rajwa, serta mengunjungi Prancis dan bertemu Presiden Emmanuel Macron.
Pangeran Mateen mengakhiri tahun 2023 dengan kunjungan ke Jepang bersama Sultan dalam pertemuan puncak peringatan 50 Tahun Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang. Dalam kesempatan tersebut, ia bergabung dengan ayahnya dalam pertemuan dengan Kaisar Naruhito di Istana Kekaisaran dan kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Advertisement