Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mencatat 2.583 temuan kasus Tuberkulosis (TB) pada 2023. Hal ini menjadi atensi khusus pemerintah dalam penanganan kasus ini dengan melakukan skrining dengan rontgen thorax gratis di seluruh Bumi Blambangan.
Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menjelaskan, skrining dengan foto rontgen thorax gratis tersebut adalah sebuah upaya dalam menemukan lebih banyak kasus TB sehingga memudahkan penanganan dan pengobatan dalam mengurangi kasusnya.
Advertisement
“untuk sekarang yang tercatat, kasus TB kurang lebih ada 7 ribu yang masih suspek dan 2.583 yang sudah positif, yang didominasi oleh usia produktif,” kata Amir Hidayat, Kamis (11/1/2024).
Nantinya skrining dan foto rontgen thorax tersebut akan menargetkan lebih dari 15 penderita TB aktif. Dalam atensi penyakit TB tersebut skrining dan foto rontgen thorax akan dimulai dari dari wilayah paling utara Banyuwangi yakni kecamatan Wongsorejo.
“Jadi rencana rontgen thorax tersebut dimulai perdana di Kecamatan Wongsorejo, pada Jumat besok,” tandas Amir.
Saat ini Dinkes memang sedang gencar dalam upaya penemuan kasus tuberkulosis untuk mencegah mewabahnya penyakit yang menular melalui udara tersebut. Banyuwangi ditarget oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dapat menemukan kasus penderita TB sebanyak 3.270 kasus.
“Sama seperti HIV/AIDS, kita dituntut untuk menemukan kasus, semakin tinggi penemuan akan semakin baik, agar lebih mudah dikendalikan penyebaranya,” pungkasnya.
Bukan hanya untuk meningkatkan jumlah temuan saja saja, Amir menambahkan, kinerja Banyuwangi akan dinilai bagus apabila temuan kasus penderita TB yang banyak tersebut bisa segera dikendalikan dan disembuhkan.
Obat TB Diberikan Gratis
“Sistemnya sama seperti piramid, dari penderita TB nanti ditelusuri siapa yang pernah kontak dengan penderita, kemudian akan di skrining dan foto rontgen thorax,” tuturnya.
“Jadi Skrining dan foto rontgen thorax tersebut dinamakan active case finding, petugas lapangan (PL) kesehatan turun langsung mencari dan melakukan penanganan,” imbuh Amir.
Setelah di skrining, masih Amir, para penderita aktif TB tersebut akan dipantau dalam proses penyembuhanya oleh PL Kesehatan selama enam bulan yang disebut Pengawas Menelan Obat (PMO) Tuberkulosis.
“Untuk obat TB ini diberikan secara gratis,” cetusnya.
“Penyakit TB bisa ditandai dengan batuk terus menerus selama lebih dari dua minggu,” tambah Amir.
Advertisement