Liputan6.com, Jakarta - PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) atau United Bike akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, Kamis (11/1/2024), Terang Dunia Internusa bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 1.666.666.700 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp25 setiap saham.Angka itu mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 25% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh IPO.
Advertisement
Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp170 sampai dengan Rp240 per saham. Dengan demikian, Terang Dunia Internusa bakal meraup dana segar sebanyak Rp 400 miliar.
Dalam melancarkan aksinya, Terang Dunia Internusa menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Sementara itu, seluruh dana hasil dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Terang Dunia Internusauntuk modal kerja untuk melakukan pembelian bahan baku sepeda motor listrik dan E-Moped, antara lain untuk pembelian frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan suspension.
Selain itu, Perseroan berencana akan membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak- banyaknya 30% dari laba bersih tahun buku yang bersangkutan, dimulai dari tahun buku 2024, setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku dan dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Jadwal:
- Masa Penawaran Awal: 11 – 22 Januari 2024
- Tanggal Efektif: 30 Januari 2024
- Masa Penawaran Umum: 1 – 5 Februari 2024
- Tanggal Penjatahan: 5 Februari 2024
- Tanggal Distribusi Saham: 6 Februari 2024
- Tanggal Pencatatan Saham : 7 Februari 2024
Dukung Komponen Lokal, Kemenperin Fasilitasi IKM dengan Produsen Sepeda United Bike
Sebelumnya diberitakan, potensi pasar domestik industri sepeda sangat besar sehingga peluang bisnisnya pun masih terbuka lebar. Apalagi, tren bersepeda dan perubahan gaya hidup masyarakat sejak awal pandemi Covid-19 sampai sekarang ini meningkat.
Melihat tren ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi kemitraan antara pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dengan industri skala besar. Salah satunya antara PT Terang Dunia Internusa produsen United Bike dengan PT Laksana Teknik Makmur.
"Program kemitraan antara industri kecil dan besar ini menyambung hasil kunjungan Menteri Perindustrian ke pabrik United Bike beberapa waktu lalu," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih usai menghadiri MoU dan MOA dalam rangka Penguatan Peran IKM dan Industri Sepeda di Bogor, Kamis (3/12/2020).
Advertisement
Program Kemitraan
Gati menjelaskan, program kemitraan ini selain untuk saling menopang kebutuhan bahan baku komponen dan asesoris sepeda juga bertujuan untuk mendorong tumbuhnya produsen komponen, sehingga dapat lebih mengoptimalkan penggunaan produk lokal dalam mata rantai produksi sepeda.
Disamping itu, dapat memberi dampak positif bagi para pelaku industri sepeda melalui kualitas supply chain yang terjaga, quality control yang lebih mudah, serta membantu dalam hal penyerapan tenaga kerja.
"Ini merupakan peluang besar bagi IKM kita untuk memperkuat struktur manufaktur nasional," kata Gati.
Saat ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk sepeda produksi industri nasional sudah mencapai 60 persen. Dengan adanya keterlibatan IKM untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku sepeda dalam negeri, ia yakin TKDN dapat meningkat hingga 80 persen.
"Untuk nambah 20 persen itu pekerjaan yang tidak terlalu sulit. Karena nanti ketahuan komponen apa yang nanti bisa disuplai oleh IKM," ujarnya.
Produk Ekspor
Direktur United Bike Henry Mulyadi mengatakan, PT Terang Dunia Internusa telah mengekspor berbagai jenis produknya ke beberapa negara di Eropa seperti Italia, Denmark, dan Spanyol. Adapun jenis produk sepeda yang diekspor seperti kids bike, city bike, mountain bike, folding bike, dan tandem bike.
"Sepeda yang diproduksi ada dua kelas, dari yang ekonomi sampai yang high end. Yang ekonomi TKDN lebih besar, tapi high end impornya lebih besar," ujar Henry.
Menurutnya, banyak manfaat yang diperoleh dengan adanya kemitraan usaha dengan IKM dalam pemenuhan komponen, diantaranya efisiensi, jaminan kualitas, kuantitas, meningkatnya produktivitas dan lainnya.
Advertisement