Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 11 Januari 2024. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-7 di Bursa pada 2024.
PT Manggung Polahraya Tbk berdiri sejak 1992 dengan kegiatan usaha awal perseroan meliputi jasa konstruksi dan pengadaan. Hingga saat prospektus ini diterbitkan, perseroan telah bertumbuh dan melakukan usaha utama dalam bidang jasa konstruksi gedung, pembangunan infrastruktur jalan, serta fasilitas produksi aspal hot mix dan beton ready mix.
Advertisement
Perseroan memiliki pabrik beton (batching plant) untuk memproduksi beton ready mix untuk berbagai tingkatan mutu dan pabrik aspal (Aspal Mixing Plant/AMP) untuk memproduksi aspal hot mix dengan jangkauan pemasaran yang mencakup beberapa Kota dan Kabupaten di sekitar Bandar Lampung.
Pendapatan perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 34,88 miliar. Naik 1495,54 persen dibandingkan pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,19 miliar.
Peningkatan pendapatan ini terutama timbul dari meningkatnya perolehan proyek konstruksi seiring dengan pemulihan perekonomian negara secara umum.
Selain itu, Manggung Polahraya mulai menerapkan strategi untuk memanfaatkan kapasitas produksi aspal hot mix dan beton ready mix yang dimiliki dengan meningkatkan produksi aspal hot mix dan beton ready mix yang kemudian berdampak pada meningkatnya pendapatan dari penjualan hasil produksi tersebut.
Aset Perseroan
Beban pokok pendapatan per 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 27,93 miliar, naik 1.509,50 persen dibandingkan beban pokok pendapatan pada 30 Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,74 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 6,95 miliar, naik 1.441,81 persen dibandingkan laba kotor per Juni 2022 sebesar Rp 450,93 juta. Dari raihan itu, perseroan berhasil mengukuhkan laba bersih sebesar Rp 402,72 juta pada 30 Juni 2023.
Raihan tersebut berbanding terbalik dari posisi perseroan pada 30 Juni 2022 yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 4,28 miliar.
Aset pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 114,98 miliar, naik 11,76 persen dari posisi akhir 2022. Liabilitas hingga paruh pertama 2023 tercatat sebesar RP 44,49 miliar, naik 35,57 persen dari posisi akhir 2022. Sedangkan ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik 0,61 persen menjadi 70,49 miliar dari posisi Desember tahun sebelumnya.
Advertisement
Manggung Polahraya Patok Harga IPO Rp 100 per Saham
Sebelumnya diberitakan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Kemudian, Perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 762,5 juta lembar saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Melansir laman e-ipo, Rabu (3/1/2024), Manggung Polahraya mematok harga penawaran sebesar Rp 100 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sebanyak Rp 76,25 miliar dari IPO.
Sebagai pemanis, secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 228,75 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan , atau sebanyak-banyaknya setara 7,50% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang 10 saham baru Perseroan berhak memperoleh tiga waran seri I.
Di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel.
Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham bernilai nominal Rp 20 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125.
Pembelian dapat dilaksanakan setelah 12 bulan sejak waran seri I diterbitkan sampai dengan 24 bulan berikutnya, yaitu mulai 13 Januari 2025 sampai dengan 12 Januari 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 28,59 miliar.
Dana IPO
Dalam melancarkan aksinya, Perseroan menunjuk PT Panca Global Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Antara lain biaya pokok untuk proses konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix, dan produksi beton ready mix. Selain itu, dana IPO akan digunakan untuk gaji dan tunjangan.
Sedangkan dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan.
Setelah resmi tercatat di Bursa, perseroan berencana melakukan pembagian dividen mulai 2026 berdasarkan laba bersih tahun buku 2025 sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS. Catatannya, yakni dalam hal saldo laba perseroan positif.
Sementara penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada rekomendasi Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi antara lain laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas dan kesempatan bisnis.
Advertisement