Petugas kesehatan Universitas Syiah Kuala memeriksa seorang pengungsi Rohingya di tempat penampungan sementara gedung pemerintah di Banda Aceh, Aceh, Kamis (11/1/2024). Tim medis dari Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh memberi pelayanan kesehatan rutin bagi pengungsi Rohingya di Banda Aceh. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Pelayanan kesehatan itu merupakan salah satu bentuk kerja sama dengan International Organization for Migration (IOM), yang mendelegasikan kepada tim medis Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pengungsi etnis Rohingya. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Kegiatan pelayanan pemeriksaan kesehatan tersebut rutin dilakukan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala terhadap pengungsi Rohingya di Balai Meseuraya Aceh (BMA) setiap Senin dan Kamis selama Januari 2024. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Selama pemeriksaan, penyakit yang umumnya didapati pada pengungsi Rohingya itu seperti penyakit kulit dan lambung. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena para pengungsi menempati penampungan yang belum layak. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Selain itu, mereka juga berpotensi terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)
Selain pemeriksaan kesehatan di lokasi penampungan, petugas kesehatan juga menerima pengungsi Rohingya yang dibawa ke IGD Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala untuk perawatan medis. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)