Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Kamis (11/1/2024). IHSG melemah tipis di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan bursa saham Asia yang melesat.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah tipis 0,10 persen ke posisi 7.219,96. Indeks LQ45 menguat 0,08 persen ke posisi 969,94. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Advertisement
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.277,50 dan terendah 7.219,96. Sebanyak 249 saham menguat dan 267 saham melemah. 252 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.328.676 kali dengan volume perdagangan saham. Nilai transaksi harian Rp 9,6 triliun. Pada Kamis pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham senilai Rp 849,75 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 4,95 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDC-IC) menghijau. Sektor saham transportasi melesat 1,29 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham industri naik 0,08 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,87 persen, dan sektor saham kesehatan menguat tipis 0,17 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,91 persen, sektor saham properti menguat 0,40 persen, sektor saham teknologi naik 0,27 persen.
Sementara itu, sektor saham energi susut 0,36 persen, sektor saham basic merosot 0,56 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,75 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,27 persen.
Di tengah IHSG melemah tipis, harga saham BBRI bergerak di zona hijau. Harga saham BBRI melesat 0,88 persen ke posisi Rp 5.750 per saham. Saham BBRI dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.750 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 5.800 dan terendah Rp 5.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.322.067 saham. Nilai transaksi harian Rp 761,3 miliar.
Harga saham GOTO menguat 4,6 persen ke posisi Rp 91 per saham. Harga saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 87 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 87 per saham. Total frekuensi perdagangan 28.103 kali dengan volume perdagangan 44.020.580 saham. Nilai transaksi Rp 382,2 miliar.
Data Ekonomi
“Hari ini, perhatian pasar tertuju pada laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang diperkirakan akan mengalami penurunan,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dikutip dari Antara.
Dari mancanegara, neraca perdagangan Australia telah rilis pada Kamis, 11 Januari 2024 dan meningkat menjadi 11.437 miliar dolar Australia, atau menguat dari pada bulan sebelumnya yang sebesar 7.660 miliar dolar Australia.
Selanjutnya cadangan devisa Jepang naik menjadi 1.294,6 miliar dolar AS, atau lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1.269,7 miliar dolar AS. Dengan dua rilis data ekonomi itu menunjukkan perekonomian mulai pulih.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ACRO melonjak 34,26 persen
- Saham CGAS melonjak 24,76 persen
- Saham MAYA melonjak 24,65 persen
- Saham SHID melonjak 24,61 persen
- Saham SMLE melonjak 24,58 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham HADE merosot 25 persen
- Saham STRK merosot 16,67 persen
- Saham DADA merosot 14,29 persen
- Saham HUMI merosot 11,63 persen
- Saham NINE merosot 11,11 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham STRK tercatat 84.691 kali
- Saham MSJA tercatat 51.762 kali
- Saham ACRO tercatat 41.992 kali
- Sagam CGAS tercatat 38.878 kali
- Saham SMLE tercatat 30.834 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBRI senilai Rp 761,3 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 599,6 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 495,9 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 381,7 miliar
- Saham CGAS senilai Rp 317,6 miliar.
Jepang Memimpin Kenaikan di Bursa Saham Asia Pasifik
Jepang memimpin kenaikan di bursa saham Asia Pasifik pada Kamis, 11 Januari 2024. Indeks Nikkei di Jepang memperpanjang reli sehingga memecahkan rekor jelang data inflasi Amerika Serikat.
Selain itu, bursa saham di Korea Selatan mempertahankan kenaikannya setelah Bank of Korea mempertahankan suku bunga.
Indeks Nikkei 225 melonjak 1,7 persen hingga mendorong ke posisi 35.000. Level itu pertama kali sentuh posisi di atas 35.000 tepatnya 35.049,86 sejak Februari 1990. Indeks Topix menguat 1,57 persen ke posisi tertinggi baru dalam 33 tahun ke posisi 2.482,87.
Indeks Kospi Korea Selatan merosot ke posisi 2.540,27 dan merupakan satu-satunya indeks acuan yang tertekan. Indeks Kosdaq bertambah 0,81 persen ke posisi 882,63.
Bank of Korea mempertahankan suku bunga pinjaman di 3,5 persen untuk kedelapan kali berturut-turut, sejalan dengan harapan ekonom yang disurvei Reuters.
Advertisement