Anies Baswedan Jika Jadi Presiden: BUMN Dilarang Cari Untung

Anies Baswedan ingin mengembalikan BUMN sebagai korporasi milik negara yang tak berorientasi pada mencari keuntungan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Jan 2024, 22:11 WIB
Calon presiden nomor 1 Anies Baswedan saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Nomor Urut 1 Anies Baswedan meramu fokus dari perusahaan pelat merah. Dia ingin mengembalikan BUMN sebagai korporasi milik negara yang tak berorientasi pada mencari keuntungan.

Anies Baswedan bilang sejatinya BUMN merupakan instrumen negara untuk memudahkan sejumlah pekerjaan di lapangan. Namun, tugasnya adalah menjalankan peran pemerintah untuk mengeksekusi, sehingga tidak mengarah pada mencari keuntungan.

Dia mencontohkan pengelolaan transportasi di DKI Jakarta yang ditangani oleh korporasi dan bukan kedinasan. Alasannya, kemudahan dalam melakukan kerja sama, investasi, hingga pengendalian aset.

"Jadi ketika negara punya korporasi, jangan dipandang itu sebagai mencari keuntungan. Itu menjalankan tugas pembangunan dengan cara fleksibilitas yang ada di korporasi. Nah ini yang absen didalam BUMN kita selama ini," ujar Anies dalam Dialog Capres bersama Kadin Indonesia, di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Profil Pejabat BUMN Tak Pas

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan penyebab BUMN saat ini kerap mengambil keuntungan dari proses bisnisnya. Dia melihat banyak pejabat di BUMN yang memiliki latar belakang sebagai pengusaha swasta. Maka, pola itu yang dinilai masih dibawa ketika menjalankan bisnis BUMN.

"Kenapa? ya salah satu sebabnya, karena yang ditugaskan di BUMN selalu berasal dari private sector. Ya, di private sector itu kalau korporasi tugasnya adalah untuk mencari profit, harus. Sementara kalau BUMN, ini bukan salah orang private sectornya, karena filosofinya tidak diberikan, kalau berada di national leadership tunjukkan filosofinya supaya orang bkeerja dengan filosofi yang benar," paparnya.

"Sehingga bekal korporasi yang dibawah dipakai untuk menjalankan nilai yang betul, dan ini bukan kata Anies. Ini adalah kata founding fathers kita tentang BUMN kita dan ditegaskan didalam undang-undang tadi. Bahwa dia menjalankan fungsi-fungsi yang tidak bisa dikerjakan oleh swasta," sambung Anies.

 


Sumber Pendapatan Negara

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menghadiri debat Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dengan mengusung konsep tersebut, Anies menegaskan bukan berarti mengesampingkan sumber pendapatan bagi negara. Hanya saja, dia berpatok pada pendapatan yang bukan bersumber dari perusahaan pelat merah.

Menurut pandangannya, ketika BUMN menjalankan tugas negara, dan mekanisme pasar berjalan bersama perusahaan swasta, maka perekonomian nasional akan meningkat. Harapannya, itu bisa meningkatkan juga pendapatan ke kas negara.

"Nah itu menurut kami yang harus dikembalikan sehingga tekanan pada BUMN itu adalah untuk delivery pembangunan bukan tekanan pada peningkatan profit. Lalu pertanyaannya, negara dapat untung, pendapatan dari mana? Negara dapat pendapatan dari perekonomian ayng tumbuh dari seluruh pasar. Itulah pendapatan kita bukan dari BUMN ini sendiri," tegas Anies Baswedan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya