Microsoft Ambil Alih Sejenak Posisi Apple Sebagai Perusahaan Paling Berharga

Microsoft sempat mengambil alih sejenak posisi Apple sebagai perusahaan dengan valuasi paling tinggi di dunia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Jan 2024, 17:00 WIB
Kantor Microsoft. (Unsplash/Turag Photography)

 

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft mengambil alih sejenak posisi Apple sebagai perusahaan dengan nilai valuasi paling tinggi pada Kamis, 11 Januari kemarin.

Untuk pertama kalinya sejak 2021, pembesut iPhone ini dijegal Microsoft dalam hal nilai valuasi yang lebih tinggi.

Mengutip Reuters, Sabtu (13/1/2024), nilai saham Microsoft naik secara tajam sejak tahun lalu. Hal ini berkat keunggulan perusahaan dalam pengembangan kecerdasan buatan generatif. Capaian tersebut dipicu oleh investasi cemerlang Microsoft pada OpenAI, perusahaan pembuat ChatGPT.

Pada perdagangan bursa, saham Microsoft ditutup 0,5 persen lebih tinggi, yang berdampak pada valuasi pasar sebesar USD 2.859 triliun.

Nilai saham Microsoft naik hingga 2 persen selama sesi perdagangan saham di bursa sehingga berdampak pada nilai saham sebesar USD 2.903 triliun.

Pada sisi lain, nilai saham Apple ditutup 0,3 persen lebih rendah, dengan kapitalisasi pasar sebesar USD 2.886 triliun.

Asal tahu saja, dalam hal valuasi pasar dan nilai saham, Microsoft dan Apple bersaing selama bertahun-tahun untuk menduduki posisi teratas.

Analis bursa D.A Davidson, Gil Luria, sebagaimana dikutip Reuters, juga menyampaikan, "Ini tak terelakkan, bahwa Microsoft akan melampaui Apple karena Microsoft tumbuh lebih cepat dan memiliki keuntungan dari revolusi AI generatif."


Apple Berjuang dengan Permintaan yang Menurun

Apple bakal melengkapi iPhone 16 dengan tombol tambahan, fungsinya? (Doc: MacRumors)

Sekadar informasi, Microsoft telah mengintegrasikan teknologi OpenAI ke seluruh rangkaian software produktivitasnya. Langkah ini dinilai membantu memulihkan bisnis komputasi cloud pada Juli-September 2023.

Sementara, Apple kini berjuang dengan turunnya permintaan akan produk mereka, termasuk hero product iPhone yang menjadi sumber pendapatan terbesarnya.

Permintaan di Tiongkok sebagai salah satu pasar terbesar di dunia juga mengalami penurunan seiring pemulihan ekonomi negara tersebut, sebagai imbas pandemi.

Selain itu di Tiongkok Huawei juga mulai bangkit kembali sehingga mengikis pangsa pasar Apple di sana.

"Tiongkok bisa menjadi hambatan bagi performa dalam beberapa tahun ke depan," kata analis.


Nilai Saham Apple Sempat Turun

iPhone 15 dan iPhone 15 Plus. Credit: Apple

Prakiraan itu pun telah diramalkan oleh 41 analis yang menyebut Apple bakal mengalami penurunan peringkat di pasar saham, sejak awal 2024.

Saham perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, AS itu turun 3,3 persen pada Januari, hingga penutupan terakhir. Sementara, nilai saham Microsoft justru mengalami peningkatan 1,8 persen.

Kedua saham ini memiliki valuasi tinggi dari segi rasio harga saham terhadap laba bersih. Ini merupakan metode umum yang dipakai untuk menilai perusahaan yang terdaftar secara publik.

 


Bukan Pertama Kalinya

Kantor Microsoft. Credit: Matthew Manuel/Unsplash

Ini bukan pertama kalinya Microsoft sejenak mengambil alih posisi Apple sebagai perusahaan dengan valuasi paling tinggi.

Sebelumnya, pada 2018 dan 2021 Microsoft sejenak mengungguli Apple dalam hal nilai saham, yakni ketika ada kekhawatiran tentang keterbatasan pasokan akibat Covid. Saat itu, harga saham produsen iPhone itu sempat turun.

Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya