Liputan6.com, Surabaya - Pakar Komunikasi dan Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menyatakan, masuknya Khofifah Indar Parawansa dalam jajaran Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi modal besar untuk meraup suara pasangan tersebut.
Advertisement
Sosok Khofifah sudah sangat lengkap sehingga dapat menunjang kemenangan Prabowo-Gibran di Jatim, bahkan secara nasional.
"Ini membawa pengaruh cukup signifikan karena Bu Khofifah menjabat Gubernur memiliki relasi cukup baik, dan pengaruh luas dengan tokoh masyarakat. Hubungan baik dan ketokohannya itu yang menentukan kualitas suara. Selama ini hubungan Khofifah-Emil dengan warga banyak positifnya," kata Suko, Jumat (12/1/2024).
Hal itu juga terbukti dengan tingginya survei elektabilitas Khofifah untuk kembali maju sebagai Gubernur Jatim. Ini menandakan adanya kepercayaan publik terhadap kinerja Khofifah pada periode pertama.
Tak hanya itu, modal besar lainnya adalah Khofifah sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama memiliki anggota yang sangat besar, mencapai puluhan juta.
"Bu Khofifah bisa menginstruksikan anggota Muslimat. Muslimat itu memiliki jaringan mengakar, kultural yang bisa menembus sampai ke desa-desa dan menembus batas berbagai sub kultur. Itu menjadi modal besar bagi pasangan nomor urut 2 itu," ujarnya.
Karena itu, ia menilai peluang untuk Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran masih terbuka. Namun, tetap perlu melakukan kerja-kerja ekstra mengingat waktu hanya tersisa satu bulan.
Respons Mahfud Md
Calon Wakil Presiden Mahfud Md mengaku tidak khawatir akan kehilangan suara pemilih di Jawa Timur meski Khofifah Indar Parawansa bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Enggak punya kekhawatiran dan tidak punya tanggapan," katanya usai menghadiri acara deklarasi dukungan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis 11 Januari 2024.
Walaupun demikian, pasangan Calon Presiden RI Ganjar Pranowo tersebut mengaku biasa saja terhadap pilihan politik Khofifah dalam Pilpres 2024.
"Itu biasa saja. Ada yang dukung saya, ada yang dukung orang lain, itu biasa saja, ini politik," ucap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut.
Advertisement