Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menanggapi pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal pemimpin.
Pernyataan itu terkait kriteria pemimpin pengganti Presiden Joko Widodo atau Jokowi diharapkan bisa meneruskan estafet kepemimpinan. Terkait hal ini, Habiburokhman menilai tak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri.
Advertisement
"Saya pikir sudah tepat apa yang disampaikan Pak Kapolri, tidak ada yang salah," kata Habiburokhman di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jumat (12/1/2024).
"Misalnya soal statement tadi, kita perlu pemimpin yang bisa melanjutkan estafet pembangunan. Ya tentu dong," sambung dia.
Habiburokhman mengatakan, seorang pemimpin negara sejatinya harus demikian. Dia pun mencontohkan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kita sebagai bangsa dan negara, apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya. Pemerintahan yang sebelumnya melanjutkan estafet kepemimpinan pemerintahan yang sebelumnya lagi," ujar dia.
Habiburokhman mengatakan, capres-cawapres yang memenangkan Pilpers 2024 diharapkan juga melanjutkan estafet kepimpinan sehingga pembangunan bisa berkelanjutan dan tidak kembali ke nol.
"Tidak ekstrem to ekstrem. Dan itu memang sesuai harapan kita semua apa yang disampaikan oleh Pak Kapolri," tandas dia.
Kapolri Bicara Kriteria Pemimpin
Sebelumnya, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyinggung kriteria pemimpin pengganti presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia berharap sosoknya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan hari ini Kamis, 11 Januari 2024.
"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan. Akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," kata Listyo dikutip, Jumat (12/1/2024).
Listyo mengatakan, prestasi yang diraih selama masa kepimimpinan Presiden Jokowi harus terus dilanjutkan, bahkan ditingkatkan. Dalam hal ini, Kapolri menyebut, stabilitas Kamtibmas menjadi kunci utama.
"Kita memiliki tugas prestasi ataupun raihan yang telah ditorehkan oleh pemimpin kita saat ini tentunya harus terus bisa dilanjutkan dan ditingkatkan. Dan syarat utamanya adalah stabilitas Kamtibmas," ujar dia.
Advertisement
Beda Pilihan Jangan Sampai Merusak Bangsa
Kapolri mengatakan, tugas yang dipikul oleh Polri sangat berat. Kendati demikian, dengan modal dan semangat yang ada, dapat menjaga keberagaman, salah satunya dengan perayaan natal hari ini.
"Yakini dengan modal yang ada ditambah semangat kita untuk menjaga keberagaman salah satunya dengan perayaan Natal kali ini kita terus menjaga toleransi dan ini merupakan bagian dari menjaga keberagaman," pungkasnya.
Listyo mengingatkan berbeda pendapat dan pilihan jangan sampai merusak apa yang telah dicita-citakan para pendiri bangsa.
"Bahwa perbedaan pendapat janganlah kemudian membuat dan merusak cita-cita kita bersama, karena kenapa? Kita menginginkan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon tentu lah para pemimpin-pemimpin terbaik," ujar dia.
Jaga Persatuan dan Kesatuan
"Sehingga tentunya perbedaan pendapat yang ada pada saat menentukan dan memilih calon pemimpin nasional tersebut. Kemudian jangan merusak persatuan dan kesatuan? Kenapa? Kita memiliki tugas selanjutnya untuk menjaga raihan prestasi yang ada untuk bisa kita lanjutkan," sambung Listyo.
Karena itu, kepada para tokoh lintas agama, Kapolri meminta para jemaat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, meski berbeda pendapat dan pilihan.
"Cooling sistem, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam sodara-sodara dari lintas agama dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada," tandas dia.
Advertisement