Liputan6.com, Serang - Nasib miris dialami tujuh bersaudara yang mengalami kelumpuhan di Kampung Curug Cihuni, Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten.
Mereka bingung penyebab pasti satu keluarga itu lumpuh. Bahkan untuk beraktifitas atau berpindah tempat, mereka harus mencari tumpuan hingga menyeret tubuhnya.
Baca Juga
Advertisement
"Tiba-tiba saja lemas, tidak ada kekuatan (berdiri). Saudara (kandung) ada delapan orang, yang sama kaya saya (lumpuh) ada enam orang dan satu ponakan," ujar Maman Abdurahman (37), salah satu anggota keluarga yang lumpuh, Jumat, (22/01/2024).
Maman bercerita kalau awal mulanya badan terasa lemas, kemudian tidak kuat untuk menggunakan kaki menopang badan berjalan. Sedangkan untuk memeriksakan kesehatan, keluarga itu tidak memiliki biaya.
Keluarga yang lumpuh itu tinggal di rumah sederhana, berdinding bilik bambu. Dengan sejalan keterbatasan, tujuh bersaudara itu ingin sembuh dan beraktivitas normal kembali.
"Gejala awalnya lemas, enggak punya kekuatan jadi kalau mau apa-apa harus berguling. Maunya sembuh, berobat," jelasnya.
Kehidupan Ditopang Satu Orang
Dari tujuh anggota keluarga tersebut, ada yang sudah mengalami kelumpuhan hingga 20 tahun, namanya Misto. Sedangkan yang terbaru, sudah lumpuh sejak dua tahun lalu.
"Saya sudah lima tahun (lumpuh), yang lain ada yang 20 tahun, 8 tahun, atau dua tahun," terangnya.
Keluarga itu sangat ingin sembuh dari kelumpuhan yang sudah di derita sejak puluhan tahun lamanya. Mereka ingin beraktivitas kembali.
Keperluan hidup mereka dibantu oleh istri dari Misto yang masih bisa berjalan, hingga menunggu bantuan atau pemberian dari masyarakat maupun dermawan lainnya.
"Sedapatnya saja, kadang ada tetangga kasih. Untuk pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh istri Misto yang tidak mengalami kelumpuhan," ujarnya.
Advertisement