Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Hong Kong, Cathay Pacific, akan mengurangi sekitar selusin penerbangan sehari hingga akhir Februari 2024. Ini dilakukan menghindari pembatalan di menit-menit terakhir selama periode puncak perjalanan Imlek 2024.
Melansir HKFP, Jumat, 12 Januari 2024, dalam sebuah pernyataan pada 7 Januari 2024, Cathay Pacific mengatakan pihaknya telah "mengkonsolidasikan rata-rata enam pasang penerbangan per hari selama sisa bulan Januari dan Februari (2024), fokus pada rute dengan beberapa frekuensi harian jika memungkinkan."
Advertisement
"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan penerbangan Cathay Pacific akan beroperasi secara normal pada puncak perjalanan Tahun Baru Imlek mendatang," kata Chief Executive Officer Ronald Lam. "Kami pastikan, perjalanan warga Hong Kong dan pengunjung yang datang ke Hong Kong akan berjalan sesuai rencana."
Langkah ini dilakukan setelah maskapai tersebut menghentikan lusinan penerbangan pada tiga hari terakhir bulan Desember 2023 dan Tahun Baru 2024, dengan alasan "ketidakhadiran pilot yang lebih tinggi dari perkiraan karena penyakit musiman."
Pembatalan tersebut berdampak pada penerbangan antara Hong Kong dan Jepang, China daratan, Singapura, Australia, Korea Selatan, dan tujuan lain. Maskapai penerbangan itu mengatakan bahwa mereka telah "belajar dari "gangguan operasional" selama periode perjalanan Natal yang sibuk.
Juga, "berkomitmen untuk menyediakan lebih banyak pilihan penerbangan pada pelanggan dengan cara yang terukur dan dapat diandalkan." Penumpang yang terdampak pembatalan pada Januari dan Februari 2024 akan dihubungi secara individual dan ditawari penerbangan terdekat yang tersedia atau pengembalian dana, kata maskapai tersebut.
Pertama Kali Tanpa Pembatasan Pandemi COVID-19
Tahun Baru Imlek 2024 menandai kali pertama sejak Hong Kong mencabut semua pembatasan perjalanan akibat COVID-19. Tahun lalu, pasien COVID-19 masih diminta karantina, sementara orang di wilayah administrasi khusus itu wajib memakai masker.
Biro Transportasi dan Logistik Hong Kong mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan pengaturan penerbangan Cathay Pacific, dan mendesak maskapai tersebut menindaklanjuti layanan penumpang dan meminimalkan dampaknya terhadap mereka.
Industri penerbangan Hong Kong sedang menuju normal seperti sebelum pandemi, dan Tahun Baru Imlek bulan depan adalah periode perjalanan sibuk. Biro itu berkata, "Maskapai penerbangan lokal harus menambah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan, dan bertanggung jawab menangani jadwal penerbangan dan pengaturan tenaga kerja untuk menawarkan layanan yang dapat diandalkan."
Biro tersebut menambahkan bahwa mereka akan tetap berhubungan erat dengan Cathay Pacific. Pengendalian pandemi yang berkepanjangan di Hong Kong memamg memberi pukulan berat bagi Cathay Pacific, yang memangkas jumlah tenaga kerjanya karena perusahaan tersebut melarang sebagian besar armadanya mengudara.
Advertisement
Tidak Punya Cukup Pilot?
Maskapai ini juga memperkenalkan kontrak baru selama pandemi COVID-19 yang membuat banyak pilot menerima pemotongan gaji, serta pengurangan iuran pensiun dan tunjangan perumahan. Sebagai tanggapan, Cathay Pacific telah menyaksikan eksodus pilot, yang menurut para anggota serikat pekerja, memperlambat pemulihan maskapai tersebut.
Meski Cathay Pacific mengaitkan pembatalan penerbangan selama periode Natal dengan ketidakhadiran pilot karena penyakit musiman, ketua serikat pilotnya mengatakan kekurangan pilot adalah "akar masalahnya."
"Inilah yang terjadi jika Anda tidak memiliki cukup pilot," ketua Asosiasi Petugas Awak Udara Hong Kong, Paul Weatherilt, mengatakan pada HKFP. "Akan selalu ada penyakit di antara awak pesawat, tapi ini tidak berarti penerbangan harus dibatalkan karena tidak memiliki cukup pilot."
Menurut asosiasi tersebut, maskapai ini menambahkan lebih dari 100 pilot pada tahun lalu setelah memberhentikan ratusan pilot selama pandemi. Agustus 2023, Grup Cathay Pacific membukukan laba semester pertama sejak 2020, dengan pendapatan meningkat jadi 4,26 miliar dolar Hong Kong.
Namun, jumlah tersebut masih kurang dari 60 persen dari kapasitas penumpang sebelum pandemi.
Permintaan Maaf CEO Cathay Pasific
Terkait pengumuman terbaru, CEO Cathay Pasific, Ronald Lam Siu-por, telah meminta maaf atas cara maskapai tersebut menangani gelombang pembatalan penerbangan, dan berjanji bahwa tidak akan ada perubahan layanan, lapor SCMP.
Ia berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya sejak maskapai tersebut mengumumkan pembatalan penerbangan selama liburan Natal dan Tahun Baru 2023/2024. Lam mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan membentuk kelompok kerja untuk menyelidiki insiden yang dimaksud dan membuat keputusan perbaikan.
"Pada pelanggan yang terdampak, kami, mewakili Cathay Pacific, menyampaikan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya sekali lagi," ujarnya. "Kejadian ini memengaruhi pengaturan perjalanan banyak pelancong dan menimbulkan banyak ketidaknyamanan."
"Seluruh tim kami, termasuk saya sendiri, merasa sangat menyesal," imbuhnya. "Kami akan belajar dari kejadian ini dan melakukan perbaikan.” Lam mengatakan, tidak akan ada pembatalan baru selain yang sudah diumumkan.
Pemeriksaan yang dilakukan The Post menemukan bahwa Cathay membatalkan 21 penerbangan pada Senin, 8 Januari 2024, jumlah yang sama pada hari Selasa, 9 Januari 2024, 12 penerbangan pada Rabu, 10 Januari 2024, dan 20 penerbangan pada Kamis, 11 Januari 2024.
Advertisement