Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo ziarah ke makam Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, pada Jumat (12/1/2024). Ganjar mengaku sedih lantaran tidak pernah memiliki momen bersama selama Gus Dur hidup.
"Enggak, saya nggak punya momen (sama Gus Dur), belum pernah salaman, ingin salaman nggak pernah bisa dapat," kata Ganjar di Makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang, Jumat (12/1/2024).
Advertisement
Namun, Ganjar mengaku selalu mengingat saat setiap menjelang tanggal 27 Juli, Gus Dur selalu berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk berdiskusi.
"Beliau datang ke rumah Bu Mega di Kebagusan. Lalu Gus Dur minta mi instan dua, yang saat itu saya di dapur ngumpul sama Pak Taufiq Kiemas, lalu Gus Dur dengan Bu Mega bertemu di ruang kaca depan itu di Kebagusan dan beliau berbincang ketawa ketiwi," ujar dia.
Lebih lanjut, Ganjar mengaku ada hal yang menjadi perhatiannya setiap ziarah ke Makam Gus Dur. Ia menyebutkan batu nisan Gus Dur terdapat berbagai bahasa.
Ganjar mengatakan, dia selalu mengingat semangat perjuangan yang dikobarkan oleh sosok Gus Dur dalam menjaga pluralisme.
"Maka selalu kita ingat, semangat perjuangan beliau dalam menjaga pluralisme bhineka tunggal ika, itu selalu melekat," kata Ganjar.
Ganjar ini mengatakan, tidak pernah lupa akan salah satu pernyataan Gus Dur terkait kontestasi politik agar tetap menjaga kemanusiaan.
"Yang saya tidak pernah lupa dalam kontestasi politik, salah satu pernyataan Gus Dur yang menarik adalah ‘yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan’. Itu Gus Dur yang menyampaikan dan saya belajar betul memberikan semangat kepada kita untuk menjaga pluralisme yang ada," pungkas Ganjar.
Saat Ganjar dan Anies-Cak Imin Datangi Ponpes Denanyar Jombang di Hari yang Sama
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berziarah ke makam KH Bisri Syansuri di Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur pada Jumat (12/1/2024) sore.
Ganjar yang didampingi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid tiba di Ponpes Denanyar, Jombang sekitar pukul 16.20 WIB. Mengenakan baju koko putih dan peci hitam, kedatangan Ganjar disambut antusias para santri yang hendak bersalaman dan berfoto.
Memasuki kawasan pondok, Ganjar dan rombongan langsung menuju ke makam Mbah Bisri yang merupakan kakek dari calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Ganjar didampingi oleh pengasuh Pondok Pesantrean Al Aziziyyah, KH Abdul Muiz Aziz.
Usai ziarah, Ganjar ditemui oleh pengasuh Ponpes Mamba'ul Ma'arif KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam untuk berbincang-bincang singkat.
Sementara itu, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) juga dijadwalkan mengunjungi Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang pada hari ini, Jumat.
Mereka dijadwalkan hadir dalam acara Haul ke-45 KH M Bisri Syansuri ke-45, Haul ke-71 Nyai Hj Nur Khodijah Hasbullah, serta peringatan Harlah ke-109 Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar.
Kehadiran kedua tokoh ini semakin ramai dengan informasi kehadiran calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Namun Ganjar dan Anies-Cak Imin tidak sempat bertemu. Sebab Ganjar hadir bukan untuk acara Haul, melainkan hanya berziarah ke makam Mbah Bisri. Kendati demikian, lokasi haul dan makam masih berada dalam satu kompleks yang sama.
Advertisement
Ganjar Pranowo Temui Petani Tebu di Nganjuk, Dicurhati soal Impor Gula
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo, menemui dan menerima keluhan para petani tebu, di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Salah satu keluhan petani adalah soal impor gula. Ganjar menyatakan seharusnya Indonesia tidak mengutamakan impor produk bahan pangan yang juga ada di dalam negeri.
"Kalau kita mau impor, perhatikan dulu produk yang ada di dalam negeri," kata Ganjar di hadapan para petani.
Politikus PDIP Ini berjanji akan memprioritaskan produk dalam negeri dan meminimalisasi impor, salah satunya impor gula.
"Mbok kalau impor gula itu, tebu petaninya dibeli lebih dulu. Jangan sampai kebutuhannya lebih berat impor, maka kita tidak akan pernah mandiri," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga berjanji akan menyeimbangkan neraca impor gula agar produksi dalam negeri tidak kalah, dan membuat petani Indonesia tetap menjadi utama.
"Petani dalam negeri mendapatkan tempat yang utama dan pertama," kata dia.
Mencatat Seluruh Keluhan Petani
Saat ini, Ganjar sudah menginstruksikan timnya untuk mencatat seluruh keluhan para petani tebu.
Adapun keluhan para petani, yaitu tentang tidak meratanya alokasi pupuk, bibit tanam dan modal.
"Saya titip saja beberapa poin-poin tadi itu, nggih. Nanti tim saya dari sini atau Pak Agus nanti bisa nyatat, agar kita bisa bahas, agar kita bisa komunikasikan lebih lanjut," ujar dia.
"Sehingga masing-masing mulai dari bibit, pupuk, bagaimana menjaga rendemen tinggi, permodalan, sehingga semuanya akan bisa tertangani dengan baik," sambung Ganjar.
Advertisement