Gus Imin Respons Kapolri soal Estafet Kepemimpinan: Keberhasilan Dijaga, Kegagalan Dirombak

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung kriteria pemimpin pengganti presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia berharap sosoknya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Jan 2024, 04:09 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Gus Imin) di Surabaya, Jumat (12/1/2024) (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyinggung kriteria pemimpin pengganti presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia berharap sosoknya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis 11 Januari 2024.

Menanggapi hal itu, calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Gus Imin) mengatakan siapa pun presiden terpilih nantinya adalah orang yang harus siap meneruskan tongkat estafet.

Dia meyakini, baik dirinya dengan Anies atau pun kandidat lain seperti Ganjar dan Prabowo adalah orang yang paling siap melakukan hal itu.

“Memang harus siap estafet. Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Prabowo adalah yang paling siap diantara anak-anak negeri ini yang siap meneruskan,” kata Gus Imin di Surabaya, Jumat (12/1/2024).

Dia memastikan, narasi perubahan yang diusungnya bersama Anies Baswedan bukan bermaksud tidak meneruskan tongkat estafet. Namun diakui banyak publik yang keliru dalam menafsirkan kata perubahan.


4 Hal

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini yakin, ada empat hal yang paling penting dan harus dimaknai dalam narasi perubahan.

Pertama, lanjut Gus Imin, yang jelek dihentikan, diganti yang baik. Termasuk yang salah, mestinya dibenahi. Kedua, yang perlu dibuat baru maka buatlah baru total dan betul-betul baru.

“Yang ketiga, ya kita bikin perbaikan terus-menerus," yakin Gus Imin.

Keempat, Gus Imin memastikan menjadi poin utama dari narasi perubahan. Dia meyakini tidak ada calon presiden yang tidak mampu melakukan estafet. Namun hanya dirinya dan Anies lah yang memiliki kaedah dan momentum jelas untuk meneruskan yang berhasil dan merombak yang gagal.

"Saya dan Mas Anies kaedahnya jelas, menjaga momentum-momentum yang sudah berhasil, merombak hal-hal yang gagal dan mengganti hal yang baru untuk memperbaiki yang salah dan gagal,” dia menandasi.

Infografis Survei Indikator Politik - Liputan6 SCTV Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya