Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan penanggalan dalam kalender hijriah, 1 Rajab 1445 H jatuh pada 13 Januari 2024. Bulan Rajab merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam.
Bulan Rajab termasuk kedalam al asyhurul al haram yaitu bulan-bulan yang disucikan, dimuliakan, dihormati. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan soleh serta diharamkan melakukan segala perbuatan dosa ataupun maksiat.
Ada 4 bulan yang termasuk dalam asyhurul haram yaitu Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharam, dan Rajab. Dimana masing-masing memiliki keistimewaan dan kemuliaan tersendiri.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana yang tersebut dalam firman Allah dalam QS. At-Taubah ayat 36,
اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah 12 bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada 4 bulan haram".
Pada bulan yang dimuliakan, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah atau amalan. Salah satunya adalah sholawat.
Saksikan Video Pilihan ini:
Keutamaan Bersholawat di Bulan Rajab
Melansir dari channel Youtube Agung Ilmawan, Habib Abbas al-Haddad dalam ceramahnya menyebut Rajab Syahrullah yaitu Rajab bulannya Allah. Di mana Allah SWT mengangkat Rasulullah SAW untuk bertemu dengan Allah SWT dan mendapatkan mandat untuk melaksanakan perintah sholat 5 waktu.
Peristiwa tersebut terjadi pada saat bulan Rajab yang dikenal dengan peristiwa Isra Miraj.
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِير
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Isra)
Umat Islam pada umumnya mengisi bulan Rajab dengan beberapa amalan utama yang dianjurkan pengamalannya yaitu berpuasa, memperbanyak sholawat, dzikir, dan istighfar.
Berpuasa di bulan Rajab merupakan puasa paling utama setelah berpuasa di bulan Ramadhan sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadisnya menyebutkan bahwa bulan puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan haram, selain Dzulqaidah, Dzulhijah, dan Muharram.
Advertisement
Terkabulnya Doa dan Surga
Sholawat Allah kepada manusia berbeda dengan sholawat manusia kepada Allah, Sholawat Allah kepada manusia diantaranya ditandai dengan terkabulnya do’a. Seperti pada hadis Rasulullah SAW :
"Apabila salah seorang di antara kamu membaca sholawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah sholawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdo’a dengan do’a yang dikehendaki." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).
Mengutip dari berbagai sumber mengenai keutamaan memperbanyak sholawat di bulan Rajab yaitu diantaranya mengenai hadis Rasulullah sebagai berikut.
"Ketika mi'raj aku melihat sungai, air sungai itu rasanya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari es, dan lebih wangi dari minyak misik, aku bertanya kepada Malaikat Jibril AS. "Ya Jibril untuk siapa sungai ini ?" Malaikat Jibril menjawab : "Sungai ini untuk orang yang bersholawat kepadamu di bulan Rajab" (Kitab Dzurratun Nashihin hal. 85).
Jika pada bulan-bulan lainnya membaca sholawat begitu istimewa apalagi jika mengamalkannya pada bulan Rajab. Selain dengan dipermudahnya pengabulan doa, memperbanyak sholawat di bulan rajab berganjar pahala yang berlipat dan jaminan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW untuk dapat merasakan kelezatan minuman di surga.
Baca Juga