Liputan6.com, Bandung - Puasa Qadha Ramadan merupakan puasa yang dilakukan untuk membayar utang puasa Ramadan pada tahun sebelumnya. Bahkan bagi umat muslim membayar utang puasa Ramadan adalah hal yang wajib untuk dilakukan.
Kewajiban umat muslim mengganti utang puasa Ramadan tersebut tertuang dalam firman Allah SWT yaitu dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 184. Berikut ini adalah bunyi dari Surat Al Baqarah ayat 184:
Advertisement
أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,”.
Mengutip dari Nu Online, qadha puasa Ramadan wajib untuk dilaksanakan sebanyak hari yang telah ditinggalkan sebagaimana dalam Al Baqarah ayat 184. Puasa Qadha dapat dilakukan kapan saja dikehendaki boleh secara berurutan boleh juga secara terpisah.
Sementara itu memasuki bulan Rajab banyak umat muslim yang bertanya-tanya bolehkah puasa qadha dijalakan sekaligus dengan puasa rajab. Melansir dari Nu Online menggabungkan niat puasa Rajab dan puasa Qadha diperbolehkan atau hukumnya sah.
Bahkan pahala keduanya bisa didapatkan untuk umat muslim yang sedang melaksanakannya. Sementara itu Syekh al-Barizi menjelaskan meski hanya melaksanakan puasa qadha Ramadan secara otomatis pahala berpuasa Rajab juga bisa didapatkan.
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadan
Ketentuan melakukan Qadha puasa Ramadhan wajib membaca niat puasa Qadha di malam hari. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna-nya berikut:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر.
Artinya: “Diisyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa Qadha, atau puasa Nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, “Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.” Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits”
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Qadha Ramadhan yang bisa dibacakan berikut dengan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma ghadin ‘an gadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala)
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT”.
Advertisement