Minta Orangtua Tak Sembunyikan Anak Disabilitas, Mensos Risma: Mereka Punya Potensi untuk Sukses

Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta para orangtua untuk tidak menyembunyikan anak penyandang disabilitas.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Jan 2024, 06:07 WIB
Minta Orangtua Tak Sembunyikan Anak Disabilitas, Mensos Risma: Mereka Punya Potensi untuk Sukses. (Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin).

Liputan6.com, Jakarta Sebagian anak disabilitas dapat mengalami stigma bahkan dari lingkungan terdekatnya yakni keluarga.

Tidak jarang penyandang disabilitas tak terpenuhi haknya karena anggapan keliru. Misalnya, orangtua tidak memenuhi hak anak untuk mendapatkan akta kelahiran karena menganggap anak disabilitas tidak akan memerlukannya.

Dalam kasus lain, orangtua merasa malu dengan keadaan anaknya yang disabilitas sehingga anak tersebut disembunyikan dari lingkungan sosial.

Terkait hal ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta para orangtua untuk tidak menyembunyikan anak penyandang disabilitas.

Pernyataan ini dilontarkan saat bertemu dengan para penyandang disabilitas rungu wicara di Sentra Mulya Jaya Kemensos, Jakarta, Kamis, 11 Januari 2024.

"Tidak boleh ada orangtua yang menyembunyikan anak-anaknya yang disable," katanya mengutip keterangan resmi.

Risma menegaskan bahwa anak penyandang disabilitas memerlukan dukungan agar mereka bisa mandiri. Pasalnya, penyandang disabilitas memiliki potensi untuk sukses jika kemampuannya diasah dengan baik dan tepat.

Oleh karena itu, Risma menginstruksikan semua sentra di bawah Kementerian Sosial agar memiliki program rehabilitasi sosial bagi disabilitas yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan.

"Saya minta kepada kepala sentra, ini wajib hukumnya. Kita membantu orang yang memang mampu kok," ujarnya.


Minta Sentra Miliki Kurikulum Pelatihan Vokasional

Minta Orangtua Tak Sembunyikan Anak Disabilitas, Mensos Risma: Mereka Punya Potensi untuk Sukses. (Foto: Kemensos).

Risma juga menyampaikan, keyakinannya terkait penyandang disabilitas mampu berkembang didasarkan pada fakta di lapangan.

Faktanya, banyak penyandang disabilitas dapat mengaktualisasikan dirinya dan mampu bersaing di dunia kerja.

Mengingat hal itu, Risma meminta agar sentra memiliki kurikulum pelatihan vokasional yang sesuai dengan permintaan pasar. Dengan begitu, para penyandang disabilitas dapat lebih siap terjun ke dunia kerja ketika kembali ke masyarakat.


Contoh Sentra yang Berhasil Terapkan Rehabilitasi Sosial Disabilitas

Aktivitas perakitan motor roda tiga khusus disabilitas di Sentra Terpadu “Inten Soeweno Kemensos, Karadenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (14/11/2022). Dalam satu bulan, mereka mampu menyelesaikan 15 motor yang dibagikan secara gratis kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia yang sudah melalui proses assessment. (merdeka.com/Arie Basuki)

Risma menekankan bahwa tidak ada lembaga negara yang menangani penyandang disabilitas selain Kemensos. Maka kinerja Kemensos di bidang rehabilitasi sosial penyandang disabilitas menjadi sesuatu yang krusial.

Salah satu sentra Kemensos yang berhasil menerapkan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas adalah Sentra Mulya Jaya di Pasar Rebo Jakarta Timur.

Banyak di antara penerima manfaat yang sudah disalurkan ke dunia kerja. Salah satunya adalah Hany (30), penyandang disabilitas rungu wicara asal Depok.

Hany menerima pelatihan tata boga dari Sentra Mulya Jaya. Saat ini Hany bekerja di salah satu restoran cepat saji terkenal di Indonesia.


Penerima Manfaat Lainnya

Ilustrasi kampanye global untuk penyandang disabilitas. Photo by Markus Spiske on Unsplash

Penerima manfaat lainnya adalah Ronald (37). Sama dengan Hany, Ronald juga penyandang disabilitas rungu wicara.

Sejak graduasi dari Sentra Mulya Jaya, Ronald bekerja di sebuah perusahaan industri dan mampu meraih kemandirian finansial di mana saat ini ia sudah memiliki rumah, mobil, dan motor.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya