Saham Tesla Tergelincir Imbas Krisis di Laut Merah hingga Pemotongan Harga

Harga saham Tesla turun 3,67 persen ke posisi USD 218,89. Harga saham Tesla berada di level tertinggi USD 225,34 dan terendah USD 217,15. Kapitalisasi pasar saham Tesla mencapai USD 685,89 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Jan 2024, 08:22 WIB
Saham Tesla ditutup melemah lebih dari 3 persen pada perdagangan Jumat, 12 Januari 2024. Koreksi saham Tesla didorong sejumlah sentimen. (Credit: Austin Ramsey/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Tesla ditutup melemah lebih dari 3 persen pada perdagangan Jumat, 12 Januari 2024. Koreksi saham Tesla didorong sejumlah sentimen mulai dari krisis di Laut Merah hingga pemotongan harga.

Harga saham Tesla turun 3,67 persen ke posisi USD 218,89.  Harga saham Tesla berada di level tertinggi USD 225,34 dan terendah USD 217,15. Kapitalisasi pasar saham Tesla mencapai USD 685,89 miliar.

Harga saham Tesla meski merosot, CEO Tesla Elon Musk masih di posisi puncak sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes. Tercatat kekayaan Elon Musk USD 230,2 miliar.

Dikutip dari CNBC,Minggu (14/1/2024), koreksi saham Tesla terjadi seiring hadapi tekanan dari penundaan rantai pasokan akibat krisis di Laut Merah. Selain itu, sentimen lainnya datang setelah penawaran lebih banyak untuk memangkas harga kendaraan di China.

Di Amerika Serikat, kenaikan biaya tenaga kerja dan keputusan perusahaan rental mobil Hertz untuk menjual sebagian besar armada kendaraan listriknya juga menambah beban Tesla.

Reuters melaporkan pada Kamis malam, Tesla akan menangguhkan sebagian besar produksi di pabriknya di luar Berlin di Grunheide, Jerman mulai 29 Januari-11 Februari 2024 seiring konflik di Laut Merah yang menganggu perdagangan global.

Kelompok milisi Houthi yang didukung Iran telah menyerang kapal kargo dan kapal dagang di Laut merah sebagai tanggapan terhadap perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Serangan-serangan ini telah menuai kecaman dari pemimpin di seluruh dunia.

“Waktu transportasi yang jauh lebih lama menciptakan kesenjangan dalam rantai pasokan,” ujar Tesla kepada Reuters.

Analis Baird prediksi Tesla memproduksi antara 5.000-7.000 kendaraan per minggu di pabrik perakitan kendaraan Jerman yang berarti peningkatan 10 ribu-14 ribu pada pengiriman pada kuartal I.

Analis Baird juga waspada terhadap dampak lebih lanjut terhadap rantai pasokan Tesla dan memantau dengan cermat dampak apapun terhadap rute pengiriman perusahaan dari China.

“Tidak ada penundaan yang disebutkan namun kami berspekulasi bahwa gangguan di Laut Merah dapat menyebabkan waktu tunggu yang lebih lama karena pengalihan rantai pasokan,” tulis Baird.


Pemotongan Harga Kendaraan

Foto dari udara memperlihatkan pembangunan pabrik Tesla di Shanghai, China pada Selasa (16/7/2019). Pembangunan pabrik produsen mobil listrik yang pertama di luar Amerika Serikat ini memiliki nilai investasi 5 miliar dolar AS atau setara Rp70 triliun. (AFP Photo)

Analis juga mencermati pemotongan harga Tesla yang berkelanjutan termasuk diskon baru di China. Analis Morgan Stanley mencatat kendaraan Model 3 dan Model Y baru mendapatkan potongan harga meski pemangkasan harga itu lebih moderat dari perkiraan pasar.

Pemotongan harga selama setahun terakhir telah mempengaruhi kemampuan Tesla untuk terus menjual kendaraan listrik sepenuhnya dalam jumlah besar kepada perusahaan penyewaan mobil termasuk Sixt dan Hertz.

CEO Hertz Stephen Scherr menuturkan, perusahaannya mengeluarkan 20.000 kendaraan listrik dari armadanya yang sebagian besar terdiri dari kendaraan Tesla.

Hertz sedang mencoba untuk menyesuaikan pasokan dengan permintaan. “Dan mengatasi masalah biaya yang terkait dengan kendaraan listrik dalam konteks kerusakan dan biaya kerusakan serta depresiasi nilai kendaraan listrik,” ujar Scherr.

Sementara itu, bisnis dan reputasi Tesla masih berada di bawah tekanan di Eropa karena pemogokan buruh yang sedang berlangsung di Swedia dan Skandinavia.

Di pabrik-pabriknya di Amerika Serikat, perusahaan pembuat kendaraan listrik ini menerapkan kenaikan gaji bagi pekerja yang mulai berlaku pada bulan ini. Hal ini sebagai langkah yang dianggap sebagai taktik untuk menghalangi keinginan pekerja untuk berserikat.

Kenaikan gaji tersebut menyusul kemenangan bersejarah United Auto Workers pada 2023 tentang pesaing Tesla di Detroit. Selain itu, pengumuman oleh UAW yang bertujuan untuk berorganisasi di luar tiga besar termasuk di Tesla, Toyota dan lainnya.


Kripto Jadi Pertimbangan Ark Invest Beli Saham Tesla

Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, Ark Invest milik Cathie Wood bertaruh besar pada Tesla Inc, perusahaan kendaraan listrik yang dipimpin oleh pengusaha Elon Musk, yang mengakui pekan lalu meskipun minat terhadap ETF bitcoin spot meningkat, dia tidak terlalu fokus pada kripto.

Wood membeli 111,000 saham Tesla pada Rabu 20 Desember 2023. Ark Innovation ETF (ARKK) andalan membeli 93.965 saham, senilai sekitar USD 23,2 juta atau setara Rp 357,6 miliar (asumsi kurs Rp 15.404 per dolar AS).

Adapun, ARK Next Generation Internet ETF (ARKW) membeli 17.422 saham, bernilai sekitar USD 4,3 juta atau setara Rp 66,2 miliar.

Wood, kepala investasi dan pendiri ARK, sebelumnya memangkas kepemilikan perusahaan di Tesla pada Oktober, menjual saham senilai sekitar USd 63,3 juta atau setara Rp 975,7 miliar. Coinbase dan Tesla adalah dua kepemilikan terbesar ARK.

Musk Tidak Memikirkan Tentang Kripto

Wood dan Elon Musk berbicara di forum langsung di X, sebelumnya Twitter. Meskipun percakapan mereka sebagian besar berpusat pada visi Musk untuk X, keduanya juga membahas kecerdasan buatan, mengapa Musk tidak menyukai dana indeks dan bitcoin.

Ketika Wood bertanya kepada Musk bagaimana menurutnya bitcoin akan berdampak pada sistem jasa keuangan, Musk menjawab dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan cryptocurrency.

"Saya sudah lama berpikir tentang uang dan sifat uang. Ini benar-benar sebuah database untuk alokasi sumber daya, itulah cara berpikir tentang uang dalam pandangan saya,” kata Musk kepada Wood, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (29/12/2023).

 

 


Bersiap Peluncuran ETF Bitcoin Spot

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Wood bersiap untuk peluncuran ETF bitcoin spot pertama, yang harus disetujui atau ditolak oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada 10 Januari. Bahkan di antara calon penerbit ETF, Wood sangat optimistis terhadap kripto.

Dia mengatakan pada November dia memproyeksikan sekitar USD 20 triliun atau setara Rp 308.251 triliun di pasar bitcoin dan USD 5 triliun atau setara Rp 77.062 triliun di ethereum pada 2030.

Proposal ETF bitcoin spot perusahaan memimpin selusin aplikasi yang akan disetujui atau ditolak SEC, dengan batas waktu keputusan 11 Januari, lebih cepat dari perusahaan pesaing termasuk BlackRock Inc dan Fidelity Investments. 

Perusahaan baru-baru ini mengumumkan biaya pengelolaan 0.80% untuk dana yang diusulkan untuk diluncurkan dengan 21Shares.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya