Liputan6.com, Jakarta Harga sejumlah komoditas pangan terpantau stabil dan turun pada Minggu (14/1/2024). Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) menunjukkan, harga beras, minyak goreng, daging ayam stabil, dan harga cabai mulai turun disebagian besar wilayah Indonesia.
Disisi indikator, harga cabai menunjukkan warna hijau yang berarti mengalami penurunan, diantaranya jenis cabai merah keriting, cabai rawit merah. Sementara, untuk cabai merah besar mengalami sedikit kenaikan.
Advertisement
Rinciannya, harga cabai merah keriting mengalami penurunan 1,31 persen menjadi Rp 52.600 per kilogram dari sebelumnya Rp 53.300 per kilogram.
Untuk harga cabai rawit merah terus mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni 2,27 persen menjadi Rp 64.600 per kilogram dari sebelumnya Rp 66.100 per kilogram.
Sedangkan, untuk harga cabai merah besar mengalami kenaikan 0,53 persen menjadi Rp 56.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 56.200 per kilogram.
Adapun komoditas pangan yang turun yakni telur ayam ras sebesar 0,34 persen menjadi Rp 28.900 per kg dari sebelumnya Rp 29.000 per kg.
Berikut daftar harga pangan berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, Jumat (5/1/2024):
- - Beras Medium Rp 13.800 per kg
- - Beras Premium Rp 15.200 per kg
- - Gula Pasir Rp 17.300 per kg
- - Minyak Goreng Kemasan Premium Rp 20.700 per liter
- - Minyak Goreng Curah Rp 14.500 per liter
- - Minyak Goreng, MINYAKITA Rp 15.100 per liter
- - Daging Sapi Paha Belakang Rp 136.500 per kg
- - Daging Ayam Ras Rp 37.100 per kg
- - Telur Ayam Ras Rp 28.900 per kg
- - Tepung Terigu Rp 13.200 per kg
- - Kedelai Impor Rp 15.400 per kg
- - Cabai Merah Keriting Rp 52.600 per kg
- - Cabai Rawit Merah Rp 64.600 per kg
- - Cabai Merah Besar Rp 56.500 per kg
- - Bawang Merah Rp 39.800 per kg
- - Bawang Putih Honan Rp 39.600 per kg
Bansos Beras Terus Jalan, Harga Beras Kok Masih Mahal?
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim program penyaluran bansos pangan, terutama beras mampu menurunkan angka inflasi beras. Meskipun di sisi lain harga beras terpantau masih fluktuatif.
Bayu menjelaskan, inflasi beras pada 2023 sukses dimitigasi berkat penyaluran program bansos beras sebanyak 1,49 juta ton.
Ia menceritakan, inflasi beras pada Februari 2023 masih menembus angka 2,63 persen. Pasca penyaluran bantuan pangan tahap pertama, inflasi beras melandai jadi 0,7 persen per Maret, 0,55 persen pada April, hingga menjadi 0,02 persen pada Mei.
Fenomena serupa juga terjadi pada bantuan pangan tahap kedua, dimana inflasi beras yang sempat memuncak di September 2023 terpangkas jadi 1,72 persen pada Oktober, 0,43 persen pada November, dan bertahan di 0,43 persen pada Desember.
"Bantuan pangan yang juga didukung oleh SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) di tahun 2023 banyaknya mencapai 1,2 juta ton, itu mampu menahan gejolak harga, mampu membuat harga beras kita menjadi flat, relatif datar. Dan ini menunjukkan keberhasilan dari bantuan pangan itu," terang Bayu di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Sisi Produksi
Kendati begitu, ia melanjutkan, penyaluran bansos beras rupanya belum mampu menurunkan harga beras secara signifikan. Menurut dia, itu disebabkan oleh kondisi produksi beras yang masih berat.
"Mengapa belum berhasil menurunkan harga? Karena memang kondisi produksi situasinya masih berat, bahkan berlanjut sampai dengan saat ini," ungkapnya.
Memitigasi situasi itu, pemerintah dan Perum Bulog pada akhirnya memperluas jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) untuk program bansos beras di 2024.
"Dan jumlah KPM-nya naik dari 21,3 juta menjadi 22 juta KPM. Dan ini kira-kira akan mampu menjangkau sekitar 88 sampai 90 juta penduduk Indonesia," pungkas Bayu.
Advertisement
Bulog Jamin Bansos Beras 10 Kg Disalurkan Tanpa Ada Atribut Politik
Perum Bulog menjamin penyaluran program bantuan sosial atau bansos beras 10 kg selama 3 bulan pada Januari-Maret 2024 bisa tersalurkan tanpa unsur politik jelang Pemilu 2024 yang akan digelar pada Februari mendatang.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi meyakini hal itu lantaran pihaknya sudah memegang data, siapa saja 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang berhak menerima bansos beras tersebut.
Menurut dia, penyaluran program bantuan sosial pangan tersebut akan turut didukung oleh para transporter yang juga merupakan profesional logistic company.
"Bagi kami, urusannya adalah keluarga KPM itu terima 10 kg beras dan bisa kita pertanggungjawabkan prosesnya. Yang lain kita enggak ikut mikir," tegas Bayu di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis (11/1/2024).