Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa kriteria pemimpin harus mampu meneruskan estafet kepemimpinan Joko Widodo ke depan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M Adhiya Muzakki menilai tak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri.
Advertisement
"Tak ada yang salah dengan pernyataan Pak Kapolri. Bagi saya hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang damai, aman, dan kondusif. Serta agar masyarakat fokus pada pembangunan kemajuan Indonesia," kata Adhiya dalam keterangannya, Minggu (14/1/2024).
Dia menuturkan, makna dari pernyataan tersebut cukup luas, tidak memiliki makana sempit dalam konteks politik saja. Konteksnya, menurut Adhiya, ialah mencakup pada segala persoalan yang berkaitan dengan bangsa dan negara.
Dalam konteks kepemimpinan, dimanapun itu, pembangunan harus dilakukan secara kontinyu dan sustainability. Tak mungkin, dalam membangun sebuah negara, pembangunan dimulai dari awal setiap lima tahun sekali.
Karenanya, dulu ada yang namanya Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Ini dimungkinkan untuk mewujudkan cita cita bangsa Indonesia sebagai bangsa yang adil, Makmur, dan sentosa.
"Dalam konteks organisasi juga sama. Estafet kepemimpinan harus dilanjutkan. Yang baik dilanjutkan, yang buruk diperbaiki. Dimanapun itu pasti begitu," tegasnya.
Adhiya menekankan bahwa tak ada maksud politis dalam pernyataan Kapolri. Yang ada hanyalah bagaimana menjaga tatananan keamanan, ketertiban, dan menghindari perpecahan antar sesama anak bangsa.
"Saya tidak melihat unsur politis dari statement itu," bebernya.
Tak Ada yang Salah
Ucapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyinggung soal kriteria pemimpin pengganti Presiden Joko Widodo tengah mendapat sorotan. Karena dipersepsikan sebagai sosok selanjutnya yang mampu meneruskan estafet kepemimpinan.
Menanggapi ucapan itu, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim menilai tidak ada yang salah dari harapan Jenderal Sigit jika dipahami secara utuh dari semua pidato yang disampaikan.
“Padahal itu mudah dipahami apabila lurus memahami tanpa interes apa pun,” kata Yusuf saat dikonfirmasi, Jumat (12/1/2024).
Advertisement
Bisa Diartikan Luas
Sebab, Yusuf bisa memahami bila maksud dari estafet kepemimpinan bisa diartikan luas. Dengan harapan prestasi yang sudah ditorehkan bisa terus dilanjutkan pemimpin selanjutnya.
“Yang dipahami dari pernyataan Kapolri estafet kepemimpinan, itu luas, termasuk di dalamnya juga bisa estafet kepemimpinan Polri di setiap tingkatan. Pimpinan lama dan pimpinan baru tetap membangun estafet,” ujarnya.
Yusuf juga telah mengkonfirmasi kepada para tamu yang sepaham dengan pidato Jenderal Sigit pada acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan hari ini Kamis, 11 Januari 2024 tidak ada unsur memihak.
“Saya tanya kepada yang hadir acara Perayaan Natal di PTIK, saat Kapolri menyampaikan estafeta, memahami seperti itu juga (tidak ada unsur memihak). Ini sudah jelas (penjelasan Kapolri),” kata dia.