Mentereng di Dortmund tapi Gagal Bersama Manchester United, Jadon Sancho Bakal Menyesal Seumur Hidup

Jadon Sancho langsung bersinar pada debut keduanya bersama Borussia Dortmund. Meski begitu, pemain berusia 23 tahun tersebut dipercaya bakal menyesal tidak memanfaatkan waktu di Manchester United.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Jan 2024, 00:01 WIB
Jadon Sancho bakal menyesal gagal memanfaatkan kesempatan di Manchester United. (AFP/Pool/Leon Kuegeler)

Liputan6.com, Jakarta - Jadon Sancho langsung bersinar pada debut keduanya bersama Borussia Dortmund. Meski begitu, pemain berusia 23 tahun tersebut dipercaya bakal menyesal tidak memanfaatkan waktu di Manchester United.

Sancho membawa tim mengalahkan Darmstadt 3-0 di Stadion Am Boellenfalltor, Minggu (14/1/2024) dini hari WIB. Bermain pertama kali sejak membela Manchester United pada Agustus 2023, dia masuk di pertengahan babak kedua menggantikan Jamie Bynoe-Gittens.

Mantan pemain Manchester City itu kemudian mencetak assist bagi gol kedua Dortmund yang dicetak Marco Reus pada menit ke-77. Julian Brandt dan Youssoufa Moukoko menyumbang gol lainnya bagi Dortmund yang meraih kemenangan pertama sejak November tahun lalu.

“Dia benar-benar merupakan pembuat perbedaan. Sancho dapat mengubah ketidakberuntungan menjadi keuntungan. Saya senang bermain dengannya dan saya gembira Sancho kembali ke sini,” ujar Reus dikutip AFP.

Meski penampilan apik, legenda Arsenal Paul Merson menyebut Sancho akan sedih karena gagal memenuhi ekspektasi di MU.


Jadon Sancho Harusnya Minta Maaf ke Manajer Manchester United

Jadon Sancho menjadi pemain terbaru yang kembali memperkuat Borussia Dortmund setelah sebelumnya meninggalkannya. Borussia Dortmund sempat melepasnya pada awal musim 2021/2022 ke Manchester United setelah empat musim membela Dortmund. Setelah tiga setengah musim membela MU dengan hasil yang di luar ekspektasi, ia kembali berseragam Borussia Dortmund pada tengah musim 2023/2024 dengan status pinjaman hingga akhir musim. (bvb.de)

Sancho dipinjamkan Manchester United ke Dortmund hingga akhir musim. Dia ingin menemukan kembali performa terbaik setelah dibekukan manajer MU Erik ten Hag. MU juga memiliki harapan demikian karena ingin menjualnya secara permanen di musim panas. Dortmund jadi lokasi ideal karena di sanalah Sancho bersinar. 

Selama empat musim memperkuat klub tersebut, Sancho bermain 104 kali di semua kompetisi dan menyumbang 38 gol dan 51 assist. Performa tersebut kemudian meyakinkan MU untuk mengeluarkan 72 juta pounds demi merekrutnya pada musim panas 2021.

Ten Hag sendiri membekukan Sancho dari skuad utama MU selama empat bulan. Keduanya bersitegang setelah Sancho menyebut Ten Hag sebagai pembohong di media sosial. Itu terjadi usai dirinya tidak masuk tim pada pertandingan Liga Inggris melawan Arsenal.

Pelatih asal Belanda itu dikabarkan siap menerima Sancho kembali. Syaratnya, winger berusia 23 tahun tersebut meminta maaf di publik. Namun, Sancho tidak melakukannya.

"Tentu saja itu salahnya. Dia bisa saja meminta maaf meski tidak tulus. Yang penting katakan itu. Namun Sancho terlalu besar diri. Sangat disayangkan karena dia punya talenta," kata Merson dilansir Manchester Evening News.


Kenangan Jadon Sancho di Manchester United

Jadon Sancho. (AFP/Pool/Ina Fassbender)

Merson memprediksi Sancho bakal memainkan peran penting pada perjalanan Dortmund di sisa musim ini. Namun, dia menyebut hal itu tidak akan membuatnya puas karena melewatkan momen bersinar di panggung utama bersama MU.

"Sancho akan melihat titik ini di kariernya, ketika berusia 30 atau 32 tahun, dan baru menyesali diri. Sebab, dia sudah bergabung dengan klub terbesar di dunia dan membuang kesempatan," kata Merson.

"Kadang inilah masalah di sepak bola modern. Pemain begitu mudah mendapat uang sehingga tidak sadar akan kesempatan yang didapatnya."

"Sancho akan bersinar di Dortmund, mencetak banyak gol dan mendapat banyak peluang bermain. Tapi, dia tidak melakukannya di Inggris. Sancho bakal mengenang momen di MU dan bersedih," pungkas Merson.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya