Isu Ganjar-Mahfud Koalisi dengan Anies-Cak Imin, Puan: Membangun Bangsa Tidak Bisa Sendiri

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani tidak menampik terjalinnya komunikasi antara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dengan Tim Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin. Menurut Puan, membangun bangsa tidak bisa tanpa bantuan banyak pihak.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Jan 2024, 17:16 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDIP) Puan Maharani dan calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo berpose bersama saat konferensi pers di sela-sela Rakernas III PDIP, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani tidak menampik terjalinnya komunikasi antara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud dengan Tim Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin. Menurut Puan, membangun bangsa tidak bisa tanpa bantuan banyak pihak.

"Kami berusaha untuk bisa selalu berkomunikasi, bersilaturahmi. Pesta kontestasi ini adalah pesta kontestasi, pesta rakyat. Jadi, kami semua berharap bahwa siapa yang ikut dalam pesta kontestasi ini bisa menjalankan pesta demokrasi ini secara jujur, adil. Kemudian biarkan rakyat yang memilih siapa pemimpin yang akan dipilih pada tanggal 14 Februari yang akan datang," ujar Puan Maharani di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/1/2024).

Sama halnya dengan olahraga, lanjut Puan, sportivitas sangat penting dan harus dijunjung tinggi dalam kontestasi pilpres 2024.

"Jadi ya ini, bagaimana kita dalam pesta kontestasi ini, dalam pesta demokrasi ini, bisa terus sportif dan jujur, adil, dan gembira," jelas Puan.

Komunikasi pun dilakukan antara TPN Ganjar-Mahfud dengan Timnas Anies-Cak Imin baik secara formal dan informal. Tentunya, yang ingin dicapai adalah selepas hari pencoblosan 14 Februari 2024, semua pihak dapat saling bekerja sama membangun bangsa.

"Membangun bangsa itu harus bersama-sama, tidak mungkin sendirian. Dan membangun bangsa itu tentu saja kita serahkan kepada rakyat. Menangkan hati rakyat, pilih pemimpin yang memang bisa pilihan rakyat, sehingga rakyatnya yang akan menjadi juaranya," Puan menandaskan.


Ganjar Terbuka Koalisi dengan Anies-Cak Imin

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor 1 Anies Baswedan saat debat capres ketiga yang digelar KPU pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta. (Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan kubu 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Ya semua kemungkinan dapat terjadi," kata Ganjar Pranowo saat di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).

Ketua DPP PDIP Puan Maharani merespons soal kemungkinan kubu nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan kubu 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md akan bergabung jika pilpres terjadi dua putaran.

Puan hanya mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan namun melihat bagaimana dinamika politik ke depannya.

"Insyaallah (berkolaborasi antara kubu 1 dan kubu 3). Kita lihat saja gimana nanti ke depan ini," kata Puan, saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Lebih lanjut, dia menyebut yang terpenting pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil. Sebab, pesta demokrasi untuk rakyat Indonesia.

"Yang penting semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar semuanya bisa berjalan dengan jujur dan adil, dan ini pesta demokrasi untuk rakyat Indonesia," kata Puan Maharani.


Sekjen PDIP Bertemu JK

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku pernah bertemu Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK). Hasto menyebut, pertemuannya dengan JK untuk membahas dinamika politik dalam menghadapi pemilu 2024.

Hal itu dia sampaikan saat wartawan bertanya apakah sudah ada komunikasi dengan kubu 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengingat terbukanya peluang bergabung menghadapi putaran kedua di pilpres 2024.

"Saya sendiri pernah bertemu dengan Bapak Jusuf Kalla, di mana beliau juga sangat mengkhawatirkan terhadap kecenderungan pemilu yang sepertinya sudah bergeser, tidak lagi menempatkan rakyat yang berdaulat untuk menentukan pemimpinnya," kata Hasto, saat diwawancarai di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Dia menyebut, dirinya bersama JK merasa banyak pihak yang mempolitisasi kebijakan pemerintah. Termasuk, banyaknya intimidasi.

"Banyak iming-iming bansos, BLT, ya itu baik buat program kerakyatan, tetapi jangan dipolitisasi. Karena bansos BLT itu adalah siapa pun presidennya, itu merupakan komitmen kerakyatan sebagai perintah konstitusi. Fakir miskin anak telantar dipelihara negara," ujar dia.

Tak hanya dirinya dengan JK yang berkomunikasi, namun juga tim kampanye dari masing-masing kubu juga terus membangun komunikasi.

"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," imbuh Hasto.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya