Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo usul proyek pengerjaan tambang batu andesit Wadas dibahas dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang diselenggarakan KPU RI dengan tema lingkungan nanti. Usulan itu diungkapkan Ganjar Pranowo saat megunjungi Pos Bloc Pasar Baru.
"Sebaiknya dibahas, karena tadi saya ceritakan ke kawan-kawan yang ada di ruangan ini, bertanya tentang semen Rembang yang saya selesaikan, meskipun itu bukan program pemprov, Wadas yang itu saya selesaikan, itu BSN, karena kami dilatih bertanggung jawab ya dan selesai, Insyaallah selesai," tutur Ganjar di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (14/1/2024).
Advertisement
Menurut dia, pemerintah secara terstrukur telah menyiapkan pendanaan untuk proyek pembangunan tambang batu Wadas. Sebab itu, dia melanjutkan estafet penyelesaian meski menerima sentimen negatif publik.
"Nah kami menyelesaikan itu dengan baik. Tapi saya ceritakan juga, tahukah kalian saya pernah menolak semen yang ada di Kebumen, saya tolak semen yang ada di Rembang, tapi bukan yang itu, saya tolak tambang emas yang ada di Wonogiri," jelas dia.
"Karena tidak memenuhi syarat lingkungan," sambung dia.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan siap melanjutkan estafet kepemimpinan dan program Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mencontohkan bukti dirinya menjalankan program pusat, meski mendapatkan risiko, yakni sentimen negatif dari masyarakat.
Tanggung Jawab
Ganjar menyinggung pembangunan tambang batu andesit di Wadas dan pabrik semen Rembang di Jawa Tengah di mana ia pasang badan agar proyek bisa terus berlanjut.
"Kami amankan seluruh pekerjaan. Mau saya sebut di Jawa Tengah? Di demo pertama saya adalah Pabrik Semen di Rembang, kami amankan, karena itu punya BUMN, biarkan kami ambil seluruh tanggung jawabnya, dengan catatan mungkin Ganjar menjadi negatif," kata Ganjar di Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Untuk kasus Wadas, ia mengaku ambil tanggung jawab dan tidak mempersoalkan saat disalahkan masyarakat, saat proyek itu berjalan.
"Wadas, saya amankan itu karena belasan tahun tidak pernah jadi dan pemerintahan harus menyelesaikan. Saya ambil tanggung jawabnya, tertuduhnya saya tidak apa-apa, tapi tugas saya menyelesaikan persoalan ketika persoalan itu muncul," kata Ganjar.
Advertisement
Bagian dari Tugas
Menurut Ganjar, sudah menjadi tugasnya untuk membereskan proyek yang mandek atau yang kurang baik.
"Artinya apa? Tugas saya harus membereskan yang tidak baik atau kurang baik, tugas kami memperbaiki," ucap Ganjar.
Oleh karena itu, Ganjar menegaskan tak perlu ragu akan keberlanjutan kepemimpinan dan program pemerintah, jika ia terpilih pada Pilpres 2024.
"Jadi sebenarnya jelas sustainability tidak pernah ragu soal itu karena kan pasangan pilpres dua periode terakhir kami dukung terus," pungkas Ganjar.