Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam melakukan safari dakwah ke negara yang berjuluk Pulau Tempat Bertemu Dewa, yakni Taiwan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam momen spesial ini, kedatangan pendakwah muda berusia 30 tahun sudah dinanti-nanti banyak jemaahnya di sana. Bahkan kedatangannya sudah disambut meriah oleh ST Nyell cabang Taiwan di bandara. Sebagaimana diketahui, kedatangannya ke Taiwan ini bukan yang pertama, melainkan kali keduanya.
Sambutan meriah dan ribuan jemaah yang hadir di pengajiannya ini menandakan bahwa bukan hanya jemaah tanah air saja yang mengidolakan sosok mubaligh berwajah ganteng ini. Bahkan saking banyaknya, banyak yang mengatakan pengajian Gus Iqdam di Taiwan ini serasa di Indonesia.
Terlepas dari itu semua, di sela-sela pengajiannya ini terdapat momen yang sangat istimewa dan mengharukan. Pasalnya ada beberapa jemaah nonmuslim yang ingin mualaf atau masuk Islam atas bimbingannya.
Berikut ini foto-foto Gus Iqdam membimbing jemaah ST Nyell Taiwan masuk Islam sebagaimana dihimpun dari tangkap layar YouTube Edo Mbolang, Minggu (14/01/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
1. Nama jemaah ini Meisi. Ia mantap ketika mengucapkan dua kalimah syahadat dan menjadi mualaf dibimbing Gus Iqdam
Advertisement
2. Nama jemaah ini Susi Nirmala Sari. Mengenakan pakaian serba hitam ia mualaf dibimbing Gus Iqdam. Ia semula muslim, lalu ketika menikah ia memilih agama Hindu. Dengan Terbata-bata ia mengucapkan du akalimah syahadat dibimbing Gus Iqdam
3. Warga Asli Taiwan ini Mualaf dibimbing Gus Iqdam
Advertisement
4. Pria ini mengaku ingin menjadi Muslim atas kehendaknya sendiri. Gus Iqdam pun membimbingnya mengucapkan dua kalimah syahada. Pria ini tergolong memiliki nama unik yakni Pria Sejati
5. Ibu ini bernama Yunita. Mulanya ia beragama Kristen Katolik. Dengan kehendaknya sendiri ia mualaf dibimbing Gus Iqdam
Advertisement
6. Nama jemaah ini Markus Rudianto. Setelah masuk Islam namanya ditambah 'Ahmad' di depan nama aslinya menjadi Ahmad Markus Rudianto
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul