Liputan6.com, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan pembaruan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) ke KPU. Dana yang semula tercatat hanya sebesar Rp180 ribu, kini menjadi Rp24 miliar.
Komisioner KPU August Mellaz mengatakan, Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) yang dilaporkan partai politik peserta pemilu, termasuk PSI, bersifat sementara dan akan terus diperbarui setiap waktu.
Advertisement
"Nanti juga akan di-update lagi," kata Mellaz di Jakarta, Minggu (15/1/2024), dikutip dari Antara.
Dalam rilis terbaru yang dikeluarkan KPU pada Minggu (14/1), partai yang diketuai Kaesang Pangarep tersebut telah memperbarui jumlah pengeluarannya pada LADK. Angka pengeluaran PSI hingga hari Jumat (12/1) pukul 21.35 WIB tercatat sebesar Rp24.130.721.406. Sementara penerimaannya mencapai Rp33.055.522.406.
Adapun rincian total penerimaan dan pengeluaran dana kampanye tersebut berasal dari 580 calon anggota legislatif Partai PSI di seluruh Indonesia yang disampaikan kepada KPU melalui laman Sikadeka.
Berdasarkan ketentuan Pasal 325 sampai dengan Pasal 339 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang pemilihan umum, kegiatan kampanye pemilihan umum didanai dan menjadi tanggung jawab peserta pemilihan umum.
Dalam rangka mewujudkan prinsip berkepastian hukum, akuntabel, dan transparan, peserta pemilihan umum wajib mencatat pendanaan kampanye yang dimaksud dalam laporan dana kampanye yang terdiri atas tiga jenis laporan, yaitu laporan awal dana kampanye (LADK), laporan pemberi sumbangan dana kampanye (LPSDK), dan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK).
PDIP Tertinggi
Sebelumnya, LADK dengan penerimaan terbesar adalah PDIP, senilai RP 183 miliar.
“Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan jumlah calon anggota legislatif (Caleg) terdaftar sebanyak 580 orang, namun baru 575 orang yang melaporkan LADK.
Total penerimaan partai dari LADK senilai Rp 183,861,799,000 dengan total pengeluaran sebanyak Rp 115,046,105,000.00,” tulis Idham Kholik seperti dikutip Rabu (10/1/2024).
Idham melanjutkan, setelah PDIP, penerimaan partai tersbesar selanjutnya adalah PAN, Golkar dan PPP dengan capaian penerimaan senilai Rp 20-an miliar.
“Partai Amanat Nasional (PAN) dengan seluruh Caleg terdaftar yakni 580 orang sudah melaporkan 580 orang LADK. Total penerimaannya adalah Rp 29,826,000,000.00 dan total pengeluarannya adalah Rp 22,419,055,000.00,” rinci Idham.
Kemudian, untuk Partai Golkar dengan seluruh Caleg terdaftar berjumlah 580 orang sudah melakukan LADK. Total penerimaannya sebesar Rp 20,591,513,702.00 dan Total pengeluaran adalah Rp 8,801,317,049.00.
“Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), juga seluruh Calegnya berjumlah 580 orang sudah membuat LADK dengan total penerimaan Rp 20,005,000,000.00 dan
total pengeluaran Rp 13,155,500,000.00,” jelas Idham.
Selanjutnya, adalah partai-partai dengan rincian dengan laporan penerimaan di angka Rp 12 miliar ke bawah yaitu PKS, Perindo, Demokrat, NasDem, Gelora, Garda Republik Indonesia (Garuda), Partai Buruh, Hanura, Gerindra dan PKB.
Terakhir, adalah daftar partai yang memiliki LADK dengan jumlah penerimaan di bawah Rp 500 juta yaitu Partai Ummat, PKN dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Advertisement
Rincian LADK
Berikut rincian LADK berdasarkan besaran angka penerimaan:
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 580 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 12,711,929,760.00
Total pengeluaran: Rp 7,833,307,791.00
Partai Perindo
Jumlah caleg: 579 orang
Lapor LADK: 579 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 10,148,994,025.00
Total pengeluaran: Rp 9,997,744,025.00
Partai Demokrat
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 580 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 8,748,860,395.00
Total pengeluaran: Rp 3,914,375,079.00
Partai Nasdem
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 580 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 7,781,026,469.00
Total pengeluaran: Rp 7,631,655,294.00
Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
Jumlah caleg: 396 orang
Lapor LADK: 286 orang
Belum lapor LADK: 110 orang
Total penerimaan: Rp 5,808,500,000.00
Total pengeluaran: Rp 4,686,000,000.00
Partai Garda Republik Indonesia (Garuda)
Jumlah caleg: 570 orang
Lapor LADK: 570 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 5,500,000,000.00
Total pengeluaran: Rp 2,118,305,000.00
Partai Buruh
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 578 orang
Belum lapor LADK: 2
Total penerimaan: Rp 4,214,169,815.00
Total pengeluaran: Rp 3,758,092,806.00
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
Jumlah caleg: 485 orang
Lapor LADK: 485 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 2,010,000,753.00
Total pengeluaran: Rp 234,035,150,60
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 580 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 2,841,667,200.23
Total pengeluaran: Rp 1,179,460,714.62
Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 580 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 2,002,000,000.00
Total pengeluaran: Rp 180,000.00
PKB
Jumlah caleg: 580 orang
Lapor LADK: 579 orang
Belum lapor LADK: 1 orang
Total penerimaan: Rp 1,005,330,806.37
Total pengeluaran: Rp 800,446,161.27
Partai Ummat
Jumlah caleg: 512 orang
Lapor LADK: 511 orang
Belum lapor LADK: 1 orang
Total penerimaan: Rp 479,128,518.00
Total pengeluaran: Rp 478,137,200.00
Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
Jumlah caleg: 525 orang
Lapor LADK: 525 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 453,048,200.00
Total pengeluaran: Rp 42,700,400.00
Partai Bulan Bintang (PBB)
Jumlah caleg: 470 orang
Lapor LADK: 470 orang
Belum lapor LADK: 0
Total penerimaan: Rp 301,300,000.00