Viral Aksi Pemalakan Wisatawan di Jembatan Ampera, Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Polisi mengaku telah mengidentifikasi pelaku pemalakan wisatawan di Jembatan Ampera Palembang yang videonya viral di media sosial.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 15 Jan 2024, 09:20 WIB
Aksi pemalakan terhadap wisatawan terjadi di Jembatan Ampera ikon parisata Kota Palembang, videonya viral dan mengundang banyak komentar. (Liputan6.com/ Dok Ist) 

 

Liputan6.com, Palembang - Polisi mengaku telah mengidentifikasi pelaku pemalakan wisatawan di Jembatan Ampera Palembang yang videonya viral di media sosial. Aksi pemalakan yang diduga terjadi pada Sabtu sore (13/1/2024) itu, membuat Penjabat Wali Kota Palembang Ratu Dewa merasa geram, dan meminta aparat kepolisian segera menangkap pelaku.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono dikonfirmasi, Senin (15/1/2024) mengatakan, pihaknya telah mengetahui pelakunya dan sudah teridentifikasi.

"Pelaku meminta uang terhadap korban senilai Rp10.000, kemudian korban langsung memberi pelaku uang tersebut senilai Rp10.000," ungkap Harryo.

Harryo menambahkan, aparat kepolisian Polrestabes Palembang berkomitmen untuk menjaga keamanan kawasan wisata kota Palembang agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.

Dirinya berharap para wisatawan tidak perlu khawatir dan tidak panik ketika berada di kawasan Jembatan Ampera kota Palembang yang menjadi ikon kota Palembang atas peristiwa kejadian itu.

Harryo juga menegaskan pelaku akan segera dimintai klarifikasi ataupun keterangan dan akan memberikan sanksi sesuai dengan aksinya tersebut agar tidak melakukan hal serupa kembali.

 


Viral di Media Sosial

Sebelumnya video pemalakan yang dilakukan seorang pria bertopi terhadap wanita beredar di media sosial. Aksi tersebut dilakukan di Jembatan Ampera, yang menjadi ikon pariwisata Kota Palembang. Dalam video berdurasi sekitar 10 detik itu, tampak si pria memaksa meminta uang kepada wisatawan yang sedang jalan kaki di Jembatan Ampera dari arah ulu menuju ilir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya