Liputan6.com, Bandung - Pada 15 Januari setiap tahunnya masyarakat Indonesia memperingati tanggal tersebut sebagai Hari Dharma Samudera. Peringatan ini menjadi salah satu perayaan yang sangat penting bagi negara Indonesia.
Diketahui Hari Dharma Samudera merupakan peringatan yang mengenang peristiwa sejarah pada 1962 atau disebut Pertempuran Laut Aru. Kepala Staf Komando Armada III, Laksamana Pertama Singgih Sugiarto bersama jajaran Forkopimda turut memperingati Hari Dharma Samudera.
Advertisement
Peringatan tersebut dilaksanakan di atas KRI dr Wahidin Sudiro Husodo yang berlabuh di perairan Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada Senin (15/1/2024). Ia juga menabur bunga dari atas KRI ketika memperingati Hari Dharma Samudera.
Melansir dari beberapa sumber, Hari Dharma Samudera diperingati dengan tujuan untuk mengenang sejarah Pertempuran Laut Aru yang terjadi pada 15 Januari 1962. Dimana tentara Indonesia bertempur melawan tentara Belanda untuk pembebasan Irian Barat (Papua) di Perairan Maluku.
Sehingga peringatan ini tentunya untuk mengenang bagaimana jasa para pahlawan dalam sejarah Angkatan Laut Indonesia. Pada tahun ini peringatan Hari Dharma Samudera merupakan peringatan ke 62 tahun.
Tema pada tahun ini bertajuk “Kobarkan Semangat Pertempuran Prajurit Jalasena Yang Tangguh, Profesional dan Modern”.
Sejarah Hari Dharma Samudera
Melansir dari mandalahayu.sch.id Hari Dharma Samudera merupakan peringatan yang mempunyai latar belakang sejarah Indonesia. Pasalnya peringatan ini dibuat untuk memperingati perjuangan dan semangat pahlawan yang telah gugur pada pertempuran di laut Aru.
Pertempuran Laut Aru merupakan pertempuran antara Angkatan Laut Republik Indonesia dalam melawan Belanda. Saat itu pertempuran terjadi di perairan Maluku pada 15 Januari 1962.
Sehingga tanggal tersebut terpilih sebagai Hari Dharma Samudera dan sosok Yos Sudarso yang gugur dinobatkan sebagai pahlawan bangsa. Pertempuran di Laut Aru tersebut merupakan pertempuran yang melibatkan sebanyak 3 Kapal dari Indonesia.
Kapal-kapal tersebut di antaranya Kapal Harimau, Kapal Macan Tutul, dan Kapal Macan Kumbang. Ketiga kapal tersebut menjalankan operasi senyap untuk mengintai kekuatan armada milik Belanda yang ada di sekitar daerah Irian Barat.
Tujuannya tentu untuk membebaskan Irian Barat yang kala itu berada dalam cengkraman Belanda.
Advertisement
Perjuangan Sosok Yos Sudarso
Dalam operasi tersebut kapal Indonesia diketahui oleh musuh dan Komodor Yos Sudarso yang berada dalam Kapal Macan Tutul memutuskan untuk berkorban menjadi umpan agar kedua kapal Indonesia lainnya bisa selamat.
Sayangnya baik Yos Sudarso dan awak Kapal Macan Tutul gugur bersamaan dan dua kapal lainnya berhasil selamat. Sehingga peringatan Hari Dharma Samudera termasuk sebagai hari yang bersejarah atas perjuangan Komodor Yos Sudarso.
Kala itu Yos Sudarso sedang menjabat sebagai Deputi Operasi KASAL atau orang nomor dua di Angkatan Laut Republik Indonesia. Sosok Yos Sudarso juga menjadi sosok pahlawan yang selalu menjadi inspirasi karena perjuangannya.