Anak berkebutuhan khusus seperti autis memang butuh makanan yang khusus. Anda yang belum memahami dengan benar apa saja yang perlu dikonsumsi anak-anak ini perlu tahu. Yang dikenal saat ini di kalangan mereka yang peduli autis, adalah diet GFCF (Gluten Free and Casein Free).
"Diet makanan khusus anak autis ini sebenarnya cukup membantu karena sekitar 90% anak autis alergi susu sapi, terigu dan ada juga yang alergi protein. Sehingga diet CFGF ini dapat membantu anak-anak autis yang untuk lebih sehat , cukup gizi dan bebas dari masalah pencernaan," kata Ketua Yayasan Autisma Indonesia (YAI) dr Melly Budhiman, SpKJ saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (2/4/2013).
Jenis diet ini mungkin tidak terdengar asing bagi ibu-ibu yang memiliki anak dengan gangguan sprektrum autisme. Casein atau susu sapi dan Gluten atau sejenis protein yang biasanya terdapat dalam tepung-tepungan dianggap cukup berpengaruh pada pola perilaku anak autis.
Menurut Melly, anak yang sering makan junk food atau makan sembarangan, terutama yang banyak mengandung gula seperti cokelat dan permen, akan membuat anak autis menjadi sangat hiperaktif.
Melly juga bercerita bagaimana orangtua yang memiliki anak autis kemudian menjalani diet ini dan ternyata pola perilakunya lebih baik dan terlihat dengan tatapan mata yang membaik, perkembangan tubuhnya lebih bagus, tidak ngamuk lagi dan anak akan lebih cepat tanggap.
Namun melly mengakui untuk melakukan diet ini juga tidak mudah karena tergantung dari ketelatenan orangtua dan dari usia berapa anak ini diperkenalkan untuk bisa memilih makanan yang lebih sehat.
"Semakin dini anak menjalani diet CFGF ini, akan semakin cepat terlihat pengaruhnya. Bahkan hanya dalam 1 hingga 2 minggu," ujar Melly.
Tapi kembali lagi Melly mengingatkan kalau diet ini tidak menyembuhkan dan diet ini hanya saran darinya dan beberapa ahli yang setuju kalau makanan sangat berpengaruh pada pola perilaku anak autis. Meski begitu, masih ada beberapa kalangan yang belum yakin dengan diet ini. (Fit/Abd)
"Diet makanan khusus anak autis ini sebenarnya cukup membantu karena sekitar 90% anak autis alergi susu sapi, terigu dan ada juga yang alergi protein. Sehingga diet CFGF ini dapat membantu anak-anak autis yang untuk lebih sehat , cukup gizi dan bebas dari masalah pencernaan," kata Ketua Yayasan Autisma Indonesia (YAI) dr Melly Budhiman, SpKJ saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (2/4/2013).
Jenis diet ini mungkin tidak terdengar asing bagi ibu-ibu yang memiliki anak dengan gangguan sprektrum autisme. Casein atau susu sapi dan Gluten atau sejenis protein yang biasanya terdapat dalam tepung-tepungan dianggap cukup berpengaruh pada pola perilaku anak autis.
Menurut Melly, anak yang sering makan junk food atau makan sembarangan, terutama yang banyak mengandung gula seperti cokelat dan permen, akan membuat anak autis menjadi sangat hiperaktif.
Melly juga bercerita bagaimana orangtua yang memiliki anak autis kemudian menjalani diet ini dan ternyata pola perilakunya lebih baik dan terlihat dengan tatapan mata yang membaik, perkembangan tubuhnya lebih bagus, tidak ngamuk lagi dan anak akan lebih cepat tanggap.
Namun melly mengakui untuk melakukan diet ini juga tidak mudah karena tergantung dari ketelatenan orangtua dan dari usia berapa anak ini diperkenalkan untuk bisa memilih makanan yang lebih sehat.
"Semakin dini anak menjalani diet CFGF ini, akan semakin cepat terlihat pengaruhnya. Bahkan hanya dalam 1 hingga 2 minggu," ujar Melly.
Tapi kembali lagi Melly mengingatkan kalau diet ini tidak menyembuhkan dan diet ini hanya saran darinya dan beberapa ahli yang setuju kalau makanan sangat berpengaruh pada pola perilaku anak autis. Meski begitu, masih ada beberapa kalangan yang belum yakin dengan diet ini. (Fit/Abd)